Peringatan Hari Lahir Pancasila, Ara Sirait Tekankan Jas Merah Ajaran Bung Karno
Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno mengajarkan Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno mengajarkan Jas Merah, jangan sekali-sekali melupakan sejarah.
Hal itu penting menghormati sejarah tetapi sangat penting membuat sejarah yang positif dan membanggakan negara. Karena penting mencintai seni dan budaya Sunda.
Hal itu disampaikan Tokoh Muda Nasional Maruarar Sirait pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2023 sekaligus Helaran Seni Budaya dan Festival Jajanan Sumedang di Lapangan, Ciawi, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (1/6/2023).
“Penting menghormati sejarah, bagi saya sangat penting membuat sejarah yang positif dan membanggakan bagi keluarga, daerah dan negaramu,” ujarnya.
"Mau enggak membuat sejarah, mau seperti Bung Karno, mau lebih hebat BK Bung Karno mengatakan terbang ke langit tinggi kalaupun jatuh ya jatuh diantara bintang-bintang,” lanjut Pengusaha Nasional ini.
Selain itu, Ara juga menjelaskan makna Politik itu Suci yakni politik itu harus bermartabat, politik berkemanusian dan politik berkeadilan, tanpa kepentingan pribadi.
“Gus Dur, pernah tanya saya mengapa bisa memperoleh suara dari Jabar. Saya katakan saya menemukan umat Islam yang sangat baik hatinya dan santun. Terima kasih untuk persaudaraan kita akan terjalin meski tanpa harus unsur politik. Ayo majukan seni dan budaya di Tanah Subang, Majalengka dan Sumedang,” ucapnya.
Ara mengingatkan bahwa karakter berani itu harus dibangun, anak muda harus berani seperti Bung Karno yang berani membuat Gerakan Non Blok, di tengah perseteruan Barat dan Timur.
"Jangan pernah terpengaruh budaya luar, cintai budaya Indonesia dan terus dilestarikan dan ditingkatkan," ucapnya.
Baca juga: HUT ke-76 RI, Megawati Singgung Cita-cita Kedepan hingga Jas Merah
Pada kesempatan itu, Ara didampingi Shinta Triastuti mengajak dialog interaktif dengan pekerja seni dan warga.
Antara lain, dengan seniman Mega Kalyda, dari Subang, Ketrin dari Sanggar Amarta, Jatinangor, Mega Meilani, Penari Ludira Juang, Majalengka, Adi dan Lulu dari Pencak Silat Tanjungsari.
Juga memberikan penghargaan seniman hebat asal Jawa yakni Ayi Ruhyat (57) dari Subang, Sukarta Majalengka (80) dan Zaenal Mutaqin (51) dari Jatinangor, Sumedang.
Ara juga menyampaikan terima kasih kepada panitia kepada Niko Rinaldo, Rusanto Joko Prakoso, Putri, dan seluruh pantia.
Di akhir, Ara mengajak semua hadirin menyanyikan sebuah lagu; Pancasila. Kemudian dilanjutkan dengan membagikan 1.000 paket bantuan (mie instan, beras, gula, susu dan bubuk teh) bantuan dari Keluarga Ara Sirait.
Sebanyak 14 pelaku UKM yang berasal dari kecamatan Jatinangor dilibatkan dalam acara. Mereka antara lain pedangan tahu Sumedang, Ubi Cilembu, Colenak, Bakso dan makanan khas Jawa Barat.
Acara Harlah Pancasila 2023 dimeriahkan penampilan dari Sanggar Naisunda Subang binaan Aditiarini Napitupulu, Sanggar Ciung Warana, Sumedang binaan Haji Sisanto Davis dan Sanggar Sunda Rancage, Majalengka.