Cuaca Ekstrem Hari Ini, 2 Juni 2023, BMKG: 21 Wilayah Berpotensi Hujan Kilat dan Angin Kencang
Simak peringatan dini cuaca ekstrem BMKG hari ini, 2 Juni 2023, terdapat 21 wilayah yang akan terjadi hujan kilat dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Inilah info cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, 2 Juni 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hari ini.
Berdasarkan data terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 21 wilayah di Indonesia.
Akan ada 4 wilayah yang terjadi hujan disertai kilat dan angin kencang.
Sementara di wilayah Jawa Timur akan mengalami potensi angin kencang.
Terpantau di 16 wilayah yang juga mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Jumat, 2 Juni 2023: Samudra Hindia Selatan Jawa Capai 4 Meter
CUACA EKSTREM
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang
- Jawa Timur
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia Hari Ini, 2 Juni 2023, BMKG: Sumsel dan Kepri Potensi Hujan Sedang
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia pada 31 Mei-1 Juni 2023
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: 17 Wilayah Berpotensi Hujan pada Jumat, 2 Juni 2023
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Pasifik utara Papua.
Kondisi inilah yang membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Konvergensi memanjang di sekitar wilayah sirkulasi siklonik tersebut.
Daerah konvergensi juga terpantau memanjang di Kalimantan Timur Kalimantan Utara dan di Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.