NasDem Soroti Cawe-cawe Jokowi: Presiden Harus Bisa Tunjukkan Kenegarawanan, Tidak Berpihak
Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui cawe-cawe di Pemilu 2023.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
![NasDem Soroti Cawe-cawe Jokowi: Presiden Harus Bisa Tunjukkan Kenegarawanan, Tidak Berpihak](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hermawi-taslim_20180911_154549.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim mengkritik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui cawe-cawe di Pemilu 2023.
Hermawi khawatir pernyataan Presiden Jokowi diterjemahkan sebagai sebuah perintah oleh aparat negara.
"Kan presiden secara tegas bilang dia tidak netral. Nah sikap ini kita khawatirkan diterjemahkan sebagai perintah oleh aparat di bawah," kata Hermawi kepada Tribunnews.com, Kamis (1/6/2023).
Menurut Hermawi, pemerintah diperintahkan undang-undang (UU) untuk menyelenggarakan Pemilu yang jujur dan adil serta bermartabat.
Baca juga: Soal Cawe-cawe Pemilu, Mahfud MD: Anies Baiknya Kompakan Koalisi, Biar Nggak Dijegal Internal
Dia mengatakan presiden tidak boleh berpihak dengan pihak tertentu, melainkan harus bisa mengayomi.
"Presiden seharusnya bisa menunjukkan kenegarawanannya, tidak berpihak dan mengayomi, bisa memberi contoh perilaku yamg elegan dan meninggalkan legacy yang baik untuk dikenang oleh rakyat khususnya anak muda," ujar Hermawi.
Lebih lanjut, Hermawi mengeklaim jika masyarakat merindukan kenegarawanan dari seorang presiden.
Baca juga: PAN Sebut Kekhawatiran Soal Cawe-cawe Jokowi Muncul dari Kelompok Antitesa
"Rakyat rindu dengan kenegarawanan yang elegan, yang bisa menjadi panutan dan teladan baru seluruh rakyat indonesia," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan tetap akan cawe-cawe pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Namun, dia menyebut, cawe-cawe atau mencampuri urusan kontestasi politik ini dalam arti yang positif.
Cawe-cawe yang dimaksud, menurut Jokowi, tentu masih dalam koridor aturan dan tidak akan melanggar undang-undang.
"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang," kata Jokowi saat bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana, Jakarta, Senin (29/5/2023) sore.
"Tolong dipahami ini demi kepentingan nasional, memilih pemimpin pada 2024 sangat krusial penting sekali, harus tepat dan benar,” sambungnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.