Pidato Prabowo di IISS Shangri-La Dialogue 2023 Dorong Dialog AS-China, Peneliti BRIN: Cukup Menarik
Pengamat menyoroti ajakan Prabowo yang mendorong dialog antara China dan AS saat berbicara tentang kekhawatirannya terhadap instabilitas kawasan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di IISS Shangri-La Dialogue dinilai cukup menarik oleh Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dewi Fortuna Anwar.
Ia menyoroti ajakan Prabowo yang mendorong dialog antara China dan AS saat berbicara tentang kekhawatirannya terhadap instabilitas kawasan.
Menarik menurut Dewi bagaimana Prabowo mendorong kedua negara itu mengaplikasikan cara seperti masyarakat Asia dalam penyelesaian persoalan, yaitu dengan cara musyawarah mufakat dan hidup saling berdampingan secara damai.
“Pidato Bapak Menhan Prabowo di dalam sesi panel di Shangri-La Dialogue kemarin ini cukup menarik pidatonya bicara tentang lingkungan indo pasifik dan kekhawatiran terhadap instabilitas yang terjadi karena adanya rivalitas antara negara-negara besar terutama antara AS dengan RRT (Republik Rakyat Tiongkok),” ujarnya di sela acara Shangri-La Dialogue.
“Beliau menyatakan tentang peaceful exsistent, co-exsistent, nature respect dan sebagainya dan juga memberi penekanan terhadap cara masyarakat Asia yang menekankan pada musyawarah mufakat dan hidup saling berdampingan secara damai,” lanjutnya.
Baca juga: Gubernur Lemhannas: Usulan Prabowo untuk Rusia-Ukraina Menekankan Solusi Damai
Menurut Dewi, apa yang diungkapkan Prabowo itu adalah bagian yang penting bagi Indonesia di tengah memegangnya hubungan kedua negara itu.
“Ini saya kira bagian dari pidato yang sangat penting untuk mendorong dialog antara Beijing dan Washington yang belakangan hubungannya semakin tegang,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo dalam pidatonya sempat menyoroti persoalan situasi geopolitik yang didominasi oleh kekuatan China dan AS.
Prabowo mengatakan ia yakin kedua negara tersebut menyadari adanya tanggung jawab yang harus dipikul sebagai negara besar serta dapat menunjukkan sikap yang bijak dalam menjaga perdamaian dunia.
"Oleh karena itu, saya yakin bahwa para pemimpin baik China maupun AS, akan menyelesaikan konflik secara kompromi, bekerja sama dengan humanisme serta menyelesaikan perbedaan mereka secara damai," kata Prabowo.