Minta Anggaran Rp4.8 Miliar Perbaikan Toilet Gedung DPD RI Dicoret, DPR: Tak Terlalu Urgent
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta agar anggaran perbaikan toilet gedung DPD RI yang mencapai Rp4.8 miliar itu dihapuskan.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Publik dihebohkan dengan anggaran perbaikan toilet gedung DPD RI, yang mencapai senilai Rp4.8 miliar.
Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta agar anggaran perbaikan toilet gedung DPD RI yang mencapai Rp4.8 miliar itu dihapuskan.
Sahroni menilai, perbaikan toilet tidak terlalu penting.
"Saya minta coret aja, tapi kan melalui mekanisme banggar dan kementerian keuangan," kata Sahroni, kepada awak media, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).
Menurutnya, anggaran sebesar itu tak enak jika dilihat oleh masyarakat.
"Karena kan sebenarnya toilet enggak urgent juga toilet bisa dipakai yang masih ada, kan keliatannya enggak enak tuh perbaikan toilet Rp4,8 miliar," ucapnya.
Kata Sahroni, jika anggaran sebanyak itu diperuntukkan untuk perbaikan rumah jabatan masih dianggap wajar.
Tapi, jika anggaran Rp4.8 miliar itu digelontorkan untuk toilet, Sahroni meminta agar dibatalkan saja.
"Kalau rumah jabatan yang kiranya memang tidak layak boleh, itu masih make sense. Kalau toilet enggak lah, coret aja, lumayan hemat Rp4,8 miliar ngurangin budget buat yang lain yang lebih penting," ujarnya.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan anggaran toilet gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, yang memakan biaya senilai Rp4,8 Miliar.
Pantauan Tribunnews.com, di lokasi, gedung DPD RI terbagi menjadi dua, yakni gedung A dan B.
Dalam setiap gedung terdapat empat lantai, yang masing-masingnya tersedia 4 toilet.
Yakni, dua toilet pria dan dua toilet wanita.
Baca juga: Anggaran Renovasi Rp4,8 Miliar, Begini Kondisi Urinoir Toilet di Gedung DPD RI
Berdasarkan hasil amatan langsung di beberapa toilet yang tersedia, bagian interior tampak tak menunjukkan kerusakan parah.
Namun, saat ditelisik lebih lanjut, hampir semua toilet mengalami kerusakan di saluran air dan saluran pembuangan.
Sebab, aroma tak sedap tampak tercium saat memasuki sejumlah toilet di gedung DPD RI.
Selain karena tersumbatnya saluran pembuangan. Dua dari tiga urinoir yang tersedia di setiap toilet juga mengalami kerusakan pada bagian sensor penyiram otomatis.
Sehingga, para anggota DPD RI dan tamu yang menggunakan toilet harus menyediakan botol kemasan bekas air mineral atau gayung untuk menyiram kotorannya.
Dalam beberapa toilet di gedung DPD RI, tembok yang berada tepat di bawah urinoir tampak lembab. Bahkan, basah karena air seni ataupun air bersih untuk menyiram mengalami rembes.
Sementara itu, Kepala Biro Umum Setjen DPD RI Empi Muslion membenarkan anggaran Rp4,8 Miliar untuk renovasi toilet gedung DPD RI.
"(Anggaran) ini hanya baru gedung A, kami nanti mau ajukan lagi untuk gedung B," kata Empi, saat ditemui di gedung DPD RI, Jumat (9/6/2023).
"Secara interior mungkin masih bisa dipertahankan. Cuma masalah terbesar itu ada di plumbing dan jaringan airnya itu, paralon itu kan di dalam (tembok) semua. Jadi mau enggak mau harus dibongkar. Karena banyak keluhan dari anggota," ungkapnya.
Sebelumnya, Sekjen DPD RI Rahman Hadi juga memberikan penjelasan soal anggaran renovasi ruangan kerja dan toilet yang memakan biaya miliaran rupiah itu.
Rahman Hadi mengatakan anggaran hal itu telah disetujui pada tahun lalu.
"Tadi ada isu di media ada Rp14 M untuk perbaikan ruang anggota, itu sudah dibahas di tahun lalu di ruang ini juga sempat pertanyaan dari Komisi III dan kemudian mendapat persetujuan," ujar Rahman, dilansir Tribunnews.
Renovasi tersebut, kata Rahman, dinilai wajar.
Hal itu lantaran ruangan anggota DPD belum pernah direnovasi sejak pertama kali gedung itu dioperasikan pada 2004.
Padahal, rencana renovasi tersebut pernah ingin dimulai di tahun 2019 ketika renovasi ruang anggota DPR.
Akan tetapi, usulan tersebut ditunda lantaran adanya pandemi Covid-19.
Rahman mengungkapkan usulan tersebut kembali bergulir pada 2022, sehingga pengerjaannya dimulai pada tahun ini.
Tak sampai di situ, Rahman juga turut merinci anggaran Rp 14,4 miliar tersebut.
Anggaran belasan miliar tersebut digunakan untuk merenovasi ruang 34 sekretariat provinsi dan 136 ruang kerja anggota DPD RI.
Dengan kata lain, hanya Rp50 juta saat biaya setiap pengerjaan satu ruangan.
"Artinya kurang lebih satu ruangan itu kurang lebih Rp 50 juta," imbuhnya
Rahman masih melanjutkan, sejatinya DPD RI sudah berkoordinasi dengan Dirjen Cipta Karya PUPR dan Bappenas sampai muncul anggara renovasi ruangan kerja senilai Rp14 miliar.
Baca juga: Anggaran Renovasi Rp4,8 Miliar, Begini Kondisi Urinoir Toilet di Gedung DPD RI
"Sudah kami laksanakan, untuk saat ini awal lelang elektronik sehingga wartawan mendapatkan itu karena adanya pengumuman lelang elektronik jadi keterbukaan informasi," lanjut Rahman.