Puisi Terbaru Denny Indrayana: Singgung Moeldoko hingga Ingatkan Megawati
Kekinian, pakar hukum tata negara tersebut menuangkannya dalam bentuk puisi.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Denny Indrayana kembali mengomentari gonjang-ganjing perpolitikan Tanah Air.
Kekinian, pakar hukum tata negara tersebut menuangkannya dalam bentuk puisi.
Sajak yang merupakan representasi keresahannya jelang putusan mahkamah sistem pemilu tertutup, bayang-bayang ancaman pemilu yang tertunda, hingga manuver Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko yang ia lihat terus berhasrat 'mencopet' tampuk kepemimpinan Partai Demokrat.
"Kalau putusan MK soal sistem Pemilu dan MA soal Moeldoko-Gate tidak bijak dan keliru arah, bisa menimbulkan pemilu tertunda, dan krisis konstitusi. Berbahaya bagi kelangsungan hidup bernegara. Bagaimana logikanya? Saya buat dalam bentuk puisi," ujar Denny melalui keterangan tertulis, Jumat (9/6/2923).
Berikut puisi lengkapnya:
Awas, Krisis Konstitusi
di Depan Mata!
Denny Indrayana
Awas, krisis konstitusi di depan mata!
Pemilu 2024 berpotensi ditunda
Bagaimana logika tata negaranya?
Bagaimana pula skenario dan caranya?
Pintunya bisa melalui putusan MA atau eMKa
Baca juga: Ogah Komentari Permintaan Denny Indrayana ke DPR Desak Makzulkan Jokowi, Menkopolhukam: Tak Menarik
Di MA ada Moeldoko tangan kuasa Istana
Cawe-cawe lewat pengajuan PeKa
Di eMKa ada putusan sistem tertutup, atau terbuka
Kedua putusan bisa membawa bencana bernegara
Jika KSP Moeldoko diterima PK-nya
Itu putusan yang tidak ada nalar logika
Bagaimana pula Moeldoko tanpa kartu anggota
Bisa diakui menjadi Ketua
Ibarat warga negara Cina
Ingin jadi Presiden Indonesia
Memenangkan Moeldoko artinya
Merampas Demokrat secara paksa
Memancing murka-angkara
tak mungkin didiamkan saja
Menyebabkan Anies Baswedan tak bisa berlaga
Semoga tidak menimbulkan rusuh dimana-mana
Karena kita tentu masih cinta Indonesia yang damai sentosa
Jika eMKa memutuskan sistem tertutup, meninggalkan terbuka
Tentu kita harus hormat putusan peradilan negara
Namun, eksekusinya tidak semudah mengedipkan mata
Parlemen akan mengambil langkah kuda
Delapan partai bisa memboikot pemilu jadi tertunda
KPU harus konsultasi DPR soal perubahan aturan pelaksana Pasal 9 UU Pemilu mengatur
konsultasi itu mengikat adanya Delapan parpol DPR bisa guna kuasa
Tidak setuju aturan KPU proporsional terbuka
Akibatnya pemilu tidak terlaksana
Bukan hanya pemilu legislatif yang tertunda
Pemilu presiden terpaksa juga
Karena keduanya diatur dilaksanakan bersama-sama
Maka, terjadilah krisis tata negara
melanda negara-bangsa
Terjebak pada permainan saling blok menjaga saling pamer dahaga kuasa
Itu sebabnya saya berkirim surat pada Ibu Mega
Untuk mengingatkan petugas partainya di Istana
Jangan gunakan tangan kuasa
Untuk cawe-cawe merusak konstitusi bernegara
Taruhannya keselamatan bangsa Indonesia
Pemilu harus dijaga terlaksana
Apapun resikonya
Jangan pula peringatan ini dibaca
Sebagai ancaman, padahal tidak adanya
Lalu dilaporkan ke polisi pula
Saya hanya memberikan warning kepada kita semua
Jangan bermain-main dengan putusan MA atau eMKa
Karena di atas skenario manusia
Masih ada skenario yang Maha Segala Kuasa
Melbourne, 9 Juni 2023
Denny Indrayana