Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ungkit IPK yang Merosot, Saut Situmorang Sebut KPK Saat Ini Tidak Berantas Korupsi Dengan Benar

Saut mengungkit IPK 2019 kala itu masih duduk di posisi 40 selepas ia lengser dari masa jabatannya Sedangkan, kini merosot ke nomor 34 di tahun 2022. 

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Ungkit IPK yang Merosot, Saut Situmorang Sebut KPK Saat Ini Tidak Berantas Korupsi Dengan Benar
Mario Christian Sumampow
Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) 2015-2019 Saut Situmorang saat ditemui awak media di kawasan Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Senin (12/6/2023). Saut Situmorang mempertanyakan apakah KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan merosotnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Saut Situmorang mempertanyakan apakah KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak.

Saut mengungkit IPK 2019 kala itu masih duduk di posisi 40 selepas ia lengser dari masa jabatannya Sedangkan, kini merosot ke nomor 34 di tahun 2022. 

Baca juga: IPK Indonesia Disebut Bakal Terpengaruh Jika Kejaksaan Tak Bisa Tangani Korupsi

“IPK-nya anjlok, dari 40 saat saya tinggalkan, jadi 34 saat ini. How can you define mereka memberantas korupsi dengan benar,” kata Saut saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).

Sejauh ini, semenjak revisi UU KPK 2019, lembaga antirasuah ini disebut Saut sudah tidak independen lagi dengan menjadi bagian dari pemerintah. 

Baca juga: Ungkit Skor IPK Merosot, Kelompok Masyarakat: KPU Harusnya Tidak Hapus LPSDK

Ia juga menegaskan, banyak indikator-indikator dalam internal KPK yang menunjukkan erat kaitannya punya conflict of interest atau konflik kepentingan. 

“Cari saja kasus-kasusnya, pasti itu ada indikator politicking yang menurut saya conflict of interest. Anda memberantas korupsi itu conflict of interest mesti bereskan dulu, akuntabel, baru ada harus transparan,” tegasnya. 

BERITA REKOMENDASI

KPK yang secara internal masih punya banyak konflik kepentingan ini pun lalu disebut Saut sangat tidak tepat dengan kemudian mengajukan gugatan untuk memperpanjang masa jabatan yang kini telah diputus Mahkamah Konstitusi (MK) dari empat menjadi lima tahun.

“Kemudian, kalau mengajukan jadi lima tahun itu kan tidak transparan. Tiba-tiba muncul, enggak diskusi dulu, civil society enggak diajak ngobrol,” tandas Satu. 

Diketahui sebelumnya, laporan Transparansi Internasional Indonesia menyebut IPK Indonesia turun drastis. Penurunan IPK Indonesia dari peringkat 38 menjadi 34.

Baca juga: Saut Situmorang Soal Masa Jabatan KPK 5 Tahun: Ada Unsur Politik

Selama pemerintahan Jokowi IPK Indonesia memang turun naik. Pada 2014 di awal menjabat, Jokowi mewarisi skor 34. Setahun kemudian, skor naik menjadi 36.

Lalu,  kembali naik menjadi 37 dan sempat mencapai posisi tertinggi di 2019 dengan 40. Sayang setahun kemudian turun ke 37, dan bahkan tahun 2022 kembali ke peringkat ke-34.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas