Update Kondisi Balita di Samarinda Positif Narkoba, Sudah Makan, Tidur, Emosi Sempat Tak Terkontrol
Diungkapkan Meli, anak balitanya itu sudah bisa makan, minum, dan tidur, meskipun sempat mengalami demam.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
"Sekitar jam 4 sore, sampai di sana saya langsung cari uban karena teman. Kemarin satu tempat kerja sama dia, kenal baik. Jarak rumah dekat saja," ungkap Meli.
Ketika sampai di rumah temannya, Meli bergegas membantu tetangganya itu.
Sementara balitanya itu langsung pergi bermain bersama teman-temannya.
Tiba-tiba balitanya itu datang dan makan snack dan meminta air minum.
"Anak balitanya itu lagi makan snack, lalu minta air minum," jawab Meli.
Air minum tersebut diakui Meli diambilkan langsung oleh tetangganya.
"Karena saya bertamu ke rumah dia, anak saya haus dan minta minum, lalu tuan rumah sendiri yang mengambil botol itu, sisa setengah," terang Meli.
Awalnya, kata Meli, tidak ada kecurigaan dari air minum yang diberikan kepada balitanya.
"Botolnya tanggung, 600 ml, saya juga tidak ada kecurigaan, jadi tetangga saya yang mengambil botol itu sendiri," lanjut Meli.
Baca juga: Botol yang Diberikan ke Balita di Samarinda hingga Positif Sabu Diduga Bekas Bong
Saat pulang, Meli belum memiliki kecurigaan terhadap tubuh anaknya.
Keanehan baru terasa saat anaknya tak mau makan, minum, berkeringat berlebih, hingga tidak mau tidur.
"Keanehan pertamanya sekitar jam 8 (malam) itu saya tawarin makan nggak mau makan, mungkin saya pikir udah kenyang makan jajan, bekeringat terus, keringatnya bau, padahal nggak pernah baunya, saya mikir mungkin karena kebanyakan main," ungkap Meli.
"Sampai jam 10 nggak mau tidur saya paksa, menangis dia, karena saya nggak enak sama tetangga saya, rumah saya kan rumah kayu biasa dempet begitu kan, akhirnya saya ketiduran sampai jam setengah 1," lanjutnya.
Namun, saat Meli terbangun, ia melihat anaknya masih belum tidur.