Sejarah Hari Donor Darah Sedunia, Diperingati Setiap 14 Juni
Simak sejarah Hari Donor Darah Sedunia yang diperingati setiap 14 Juni. Berkaitan dengan hari lahir Karl Landsteiner, pendiri transfusi darah modern.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Tiara Shelavie
Sebelum donor darah, pendonor wajib memeriksakan kondisi darah yang sekaligus mampu mendeteksi adanya penyakit serius seperti HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria.
Untuk itu, dengan melakukan pemeriksaan darah rutin, maka berbagai penyakit tersebut dapat dideteksi sedini mungkin.
2. Menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Donor darah secara teratur diketahui dapat menurunkan kekentalan darah.
Pasalnya, darah yang kental dapat menjadi salah satu faktor penyebab dari penyakit jantung.
3. Membantu menurunkan berat badan.
Alasan donor darah dapat menurunkan berat badan adalah karena rata-rata orang dewasa dapat membakar 650 kalori saat mendonorkan 450 ml darahnya.
Ketika melakukan donor darah, sel darah merah kita akan berkurang.
Akibatnya, tubuh akan melakukan regenerasi lebih cepat untuk menghasilkan sel darah merah yang baru dan lebih muda untuk mencukupi kebutuhan.
Zat besi pada jumlah normal dibutuhkan karena merupakan penyusun sel darah merah.
Oleh sebab itu, tidak kalah penting, sebelum melakukan donor darah, pastikan asupan gizi dalam tubuh terutama zat besi telah terpenuhi, istirahat yang cukup, serta minum air yang cukup agar tubuh dalam keadaan prima dan siap melakukan donor.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.