Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Kesaksian Satpam soal Penganiayaan David, Mario Hendak Kabur, Tak Mau Tunjukkan Identitas

Abdul Rasyid bahwa Mario Dandy dan teman-temannya, Shane Lukas dan bocah AG, berupaya hendak kabur setelah melakukan penganiayaan

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in 4 Kesaksian Satpam soal Penganiayaan David, Mario Hendak Kabur, Tak Mau Tunjukkan Identitas
Tribunnews/JEPRIMA
Tersangka Mario Dandy Satriyo menghadiri rekonstruksi penganiayaan David Ozora di Perumahan Green Permata, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023). Sebanyak 40 adegan dilakukan pada rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap Christalino David Ozora. Rekonstruksi ini digelar untuk mencocokkan alat bukti yang dikantongi penyidik dengan keterangan saksi hingga tersangka. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Satpam Green Permata Boulevard bernama Abdul Rasyid hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

Kehadirannya untuk memberikan kesaksian terkait penganiayaan Mario Dandy Satria (20) terhadap Cristalino David Ozora (17).

Abdul Rasyid yang hadir pun ditanyai hakim atas peristiwa yang dialami David pada Senin 20 Februari 2023, lalu.

Berikut empat kesaksian yang disampaikan satpam Green Permata Boulevard bernama Abdul Rasyid dalam sidang kasus penganiayaan Mario Dandy.

Baca juga: Mario Dandy Bakal Bayar Restitusi Pakai Asetnya Sendiri

Mario Hendak Kabur

Diceritakan Abdul Rasyid bahwa Mario Dandy dan teman-temannya, Shane Lukas dan bocah AG, berupaya hendak kabur setelah melakukan penganiayaan terhadap David.

Abdul Rasyid mengaku melihat mobil Rubicon Mario Dandy melewatinya sesaat setelah peristiwa penganiayaan terjadi.

BERITA REKOMENDASI

"Pas saya di depan rumah Pak Rudy, mobil itu keluar. Mobil itu ngelewatin saya ke arah keluar," kata Abdul Rasyid.

Melihat hal itu, Rasyid pun bergegas menghubungi rekannya yang berada di gerbang komplek perumahan untuk menutup palang komplek.

"Saya refleks ke Pak Sum. Pak Sum saya kontak pakai HT, (dia) di depan (saya minta) tutup pintu suruh balik lagi mobilnya," kata Rasyid.

Tak lama kemudian, Mobil Rubicon Mario Dandy yang dikendarai Shane Lukas itu kembali ke tempat kejadian perkara (TKP).

"Enggak lama mobil balik ke TKP lagi. Mobil itu dikendarai Shane," ujar Rasyid.

Baca juga: Mario Dandy Disebut Tiga Kali Ganti Baju Saat Peristiwa Penganiayaan David Ozora


Sempat Dibentak

Saat bertemu dengan Mario Dandy, Rasyid pun mengaku sempat dibentak saat menanyai alasan anak eks pejabat pajak itu melakukan penganiayaan.

"Ini diapakan kok bisa begini?" tanya Rasyid.

"Saya pukul perutnya terus dia jatuh, saya beri hukuman," kata Rasyid menirukan ucapan Mario Dandy.

Tidak lama setelah itu, Mario Dandy langsung membentaknya Rasyid.

"Waktu itu Mario masih emosi, dia tahu-tahu bentak saya," ucap Rosyid.

Pada saat itu, lanjut Rasyid, bahwa Mario Dandy justru bertanya balik kepada dirinya.

"Coba bagaimana perasaan bapak kalau keluarga bapak dilecehin?" ucap Rasyid menirukan pertanyaan Mario.

Dijelaskan Rasyid, pada saat itu Mario Dandy terlihat mondar-mandir. 

"Gerakannya masih belum bisa tenang pada saat itu, jadi jalan sana jalan sini. Jadi saya ngikutin, kayak orang abis olahraga, keringetan, gerah, tampangnya emosi."

"Dia juga bentak saya, saya bentak balik," jawab Rasyid.

Baca juga: Shane Lukas Bantah Bawa Kabur Mobil Rubicon Mario Dandy Setelah Penganiayaan David Ozora

Satpam Kompleks Perumahan Green Permata, Abdul Rasyid menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara penganiayaan terhadap David Ozora dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).
Satpam Kompleks Perumahan Green Permata, Abdul Rasyid menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara penganiayaan terhadap David Ozora dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023). (YouTube Kompas TV)

Menolak Tunjukan kartu Identitas

Rasyid mengatakan, pasca terjadinya penganiayaan terhadap David, pihaknya sempat meminta kartu identitas Mario Dandy. 

Namun, kata Rasyid, Mario Dandy bersikukuh menolak memberikan bukti identitasnya.

Rasyid kemudian memanggil rekannya yang bernama Burhanuddin untuk mengambil borgol. 

"Saya minta identitasnya, pertama bilang nggak ada, nggak ngaku, akhirnya masih emosi saya panggil pak Burhanuddin ambil borgol," kata Rasyid.

Dijelaskan Rasyid, dirinya sebenarnya tidak ingin akan memborgol Mario.

Hanya saja ia mengatakan hal itu agar Mario bersedia memberikan kartu identitasnya.

"Kalau dengan tindakan, bahasanya ada tindakan ancaman mau diborgol, (lalu emosi) dia sudah mereda, ya cukup," lanjut Rasyid. 

Menurut Rasyid, dirinya tak melihat penyesalan di raut wajah Mario Dandy. 

"Saya tidak lihat penyesalan, setelah dia memberikan identitas dia agak tenang dan mereda," ungkap Rasyid.

Dibawa ke Polsek Gunakan Rubicon

Tidak lama setelah itu pihak Polsek Pesanggrahan melakukan penjemputan terhadap Mario Dandy.

Rasyid menyebut bahwa Mario Dandy, Shane dan AG dibawa ke Polsek Pesanggrahan menggunakan mobil Rubicon milik Mario.

Adapun yang mengendarai mobil tersebut yakni dari anggota Polsek setempat.

"Polisi (yang mengendarai) seinget saya Reskrim (Reserse Kriminal)," ucap Rasyid.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Ashri Fadilla/Fahmi Ramadhan/Milani Resti Dilanggi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas