Ganjar Pranowo Puji Megawati: Sosok Yang Tak Mudah Tergoda dan Miliki Prinsip Kuat
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memuji Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri sebagai sosok yang tahan terhadap banting
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memuji Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri sebagai sosok yang tahan terhadap banting dan tak mudah digoda dalam kondisi apapun.
Ganjar pun mengibaratkan Megawati memiliki sifat seperti samudera, yang merupakan salah satu prinsip sosok pemimpin.
Tak hanya itu, dia juga memuji Megawati yang memiliki tingkat kesabaran dalam menghadapi sesuatu.
Hal itu diungkapkan Ganjar saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan nota kesepahaman bidang Kesenian Jawa Tengah dan Bali untuk Indonesia Raya di Sanur, Bali, Jumat (16/6/2023).
Hadir dalam acara itu, Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Gubernur Bali dan jajaran kepala daerah di Bali.
“Apa pun, tadi protes, di-bully, dimintai tolong, dicaci maki, ataupun disanjung, ia harus jadi muara dan samudera. Kalau orang Jawa bilang mesti jembar dhodho. Dadanya lebar menerima dengan sabar tidak marah,” kata Ganjar.
“Ini tidak mudah tergoda dan memiliki prinsip kuat. Kalau saya contohkan Ibu Mega tadi, tidak pernah tergoda dan prinsipnya kuat. Digoda kiri kanan, tidak pernah mau. Maju terus, maju terus. Itu pelajaran yang luar biasa dari tingkat kesamuderaan kita,” sambung dia.
Tak hanya itu, Ganjar menyebut Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) itu juga memiliki sifat seperti bintang.
Di mana, bintang adalah ciri pemimpin yang mampu menjadi penunjuk arah di tengah kegelapan dan mampu memberikan inspirasi.
Ganjar juga mengaku mendapat keteguhan diri lewat proses pendidikan dari Megawati.
“Saya dididik di sekolah, di keluarga dan di partai, maka kalau kita kalau mau belajar keteguhan, belajar dari Bu Mega. Kurang apa coba beliau menyiapkan diri, tahun 1996 digempur habis-habisan," kata Ganjar.
Baca juga: Ganjar Pranowo: Rasa-rasanya Ibu Megawati Tak Boleh Pensiun
"Ibu Mega masuk kualifikasi Hasta Brata, tenang, tidak marah, melawan dengan konstitusi. Dan kepercayaan (rakyat) itu ada sejak saat itu sampai dengan hari ini. Itu keteguhan,” ungkap Ganjar.