Politikus PAN Tegur Bos Smelter Wajib Berbahasa Indonesia, Dinilai untuk Menjaga Marwah Bangsa
(PAN) secara tegas menegur bos-bos asal China yang tidak bisa berbahasa Indonesia dalam rapat dengan pendapat (RDP) di DPR RI.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
Nama Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno tengah dipuji-puji di media sosial. Videonya menyela seorang pimpinan perusahan peleburan nikel saat Rapat Dengar Pendapat pada Kamis (8/6/2023) viral.
Potongan video tersebut pun tengah memenuhi lini masa media sosial. Dalam rekaman yang beredar, para bos smelter nikel asal China tampak tak bisa menggunakan bahasa Indonesia.
Salah satu di antaranya bahkan membawa penerjemah untuk mendampinginya. Anggota DPR Eddy Soeparno yang menjadi pemimpin rapat pun menegur mereka dan menuntut mereka harus menggunakan bahasa Indonesia, sebagaimana aturan undang-undang.
Baca juga: Hilirisasi Nikel Jadi yang Perkembangannya Paling Pesat, Ada 100 Smelter Terbangun
"Ini adalah sidang parlemen resmi dan semua sidang parlemen dilakukan dalam Bahasa Indonesia. Ini adalah aturan," kata Eddy, dikutip dari siaran YouTube Komisi VII DPR.
"Jadi Anda harus diwakili oleh seseorang yang dapat berbicara dalam bahasa Indonesia," kata Eddy.
Adapun rapat tersebut dihadiri oleh 20 direktur utama smelter nikel yang beroperasi di Indonesia, Plt Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, dan Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.