VIDEO Pemerintah Impor Beras 1 Juta Ton Beras Dari India, Tak Siap Hadapi El Nino?
Hal ini sebagai antisipasi cuaca ekstrem kemarau panjang atau El Nino yang diperkirakan bakal melanda tanah air tahun ini.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah beberapa bulan lalu mengimpor sebanyak 2 juta ton beras, Pemerintah RI akan kembali mendatangkan beras dari luar negeri.
Hal ini sebagai antisipasi cuaca ekstrem kemarau panjang atau El Nino yang diperkirakan bakal melanda tanah air tahun ini.
Rencananya kuota impor beras tersebut sebanyak 1 juta ton dari India.
Badan Pangan Nasional buka suara ihwal rencana penambahan impor 1 juta ton beras dari India.
Hal ini merespon pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyebut Indonesia akan menambah kuota impor beras sebanyak 1 juta ton dari India.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa hal ini mungkin dilakukan. Namun ia mengatakan penambahan impor 1 juta ton beras ini masih belum diputuskan dalam rapat terbatas (ratas) bersama kementerian dan lembaga terkait.
"Bisa jadi, tetapi penugasan yang sudah dipegang Bulog baru 2 juta ton. Jika diputuskan ratas ada penambahan akan kami update," jelas Arief pada Kontan.co.id, Jumat (16/6/2023).
Arief menegaskan saat ini Bulog baru memegang penugasan impor bersa sebanyak 2 juta ton dari Badan Pangan Nasional untuk tahun ini.
Arief menambahkan, dalam pelaksanaanya Bulog kini tengah merealisasikan impor beras 500.000 ton dari 2 juta ton penugasan impor tahap pertama. Sebab, Bulog juga amanatkan untuk mengutamakan penyerapan dalam negeri.
"Untuk 1 juta ton yang dikatakan Pak Mendag, sangat mungkin dilakukan kerjasama G to G. Tetapi, berharap produksi masih baik sampai akhir tahun," tutur Arief.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Kementerian Perdagangan sudah melakukan penandatanganan kerjasama bersama India terkait penambahan kuota 1 juta impor beras.
Sehingga beras tersebut bisa langsung didatangkan sewaktu-waktu saat cadangan beras pemerintah (CBP) menipis.
"Saya sudah (tandatangani) Mou dengan India 1 juta ton, sewaktu-waktu kita bisa beli. Tapi harga sudah diikat, sudah G to G," ungkapnya.
Sudah Dipesan dari India
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.