Megawati: Pesta Kesenian Bali Bentuk Semangat Kepeloporan Memperkuat Jati Diri Bangsa
Megawati Soekarnoputri mengatakan Pesta Kesenian Bali ke-45 akan membuka ruang gerak dan ekspresi seni budaya rakyat dari seluruh pelosok.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan Pesta Kesenian Bali ke-45 akan membuka ruang gerak dan ekspresi seni budaya rakyat dari seluruh pelosok.
Tentu, kata Megawati, dengan harapan membentuk semangat kepeloporan yang memperkuat jati diri bangsa.
Megawati mengajak kepada generasi muda Indonesia untuk terus mencintai kesenian serta budaya Nusantara yang begitu kaya raya.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan sambutan pembuka dalam Pesta Kesenian Bali ke-45 di Kota Denpasar, Bali, Minggu (18/6/2023).
Baca juga: Pesan Megawati dan SBY di Balik Pertemuan Puan Maharani-AHY, Si Sulung Ingin Sebut Si Bungsu Kakak
"Maka didiklah, para generasi muda agar sejak dini dapat mengenal dan mencintai seni budaya Indonesia yang saya katakan sangat, bukan hanya kaya raya, tapi luar biasa," kata Megawati.
Kepala Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini juga mengajak kepada seluruh anak bangsa untuk segera membuka sanggar seni budaya di setiap daerah di Tanah Air.
Sebab, Megawati meyakini dengan cara itu dapat menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia yang berkepribadian dalam budaya.
Baca juga: Saat Menteri Basuki Hadimuljono Jadi Fotografer Dadakan Megawati di Acara Pesta Kesenian Bali
"Buatlah segera, sanggar seni budaya menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia," ucap Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga 'menyentil' Gubernur Bali I Wayan Koster. Pasalnya, dia mendapati adanya kesenian dan budaya Bali di bawa ke hotel untuk ditampilkan dan dipentaskan.
Megawati mengaku tidak setuju dengan cara-cara membawa kebudayaan masuk ke dalam hotel. Menurut dia, hal itu bakal menghilangkan roh dari kesenian tersebut.
Pasalnya, dia berpandangan bahwa kesenian dan kebudayaan seharusnya ditampilkan di sanggar seni.
"Jadi, di jalan saya bilang juga waktu kemarin, pada Pak Koster. Tolong lah, jangan kalian (kesenian) Bali dibawa ke hotel, saya tidak setuju, kenapa, karena akan kehilangan rohnya," ucap Megawati.
"Karena sudah dipotong tidak lagi berada di tangan Sekaa Gong, karena saya tahu sekali, saya ikut menari. Ayah saya menyuruh kami menari, saya tahu tari Bali tari Legong Kraton, Pendet," ungkap dia.
Ketua Dewan Pengarah BPIP ini juga mengaku baru-baru ini melontarkan kritik soal semakin langkanya maestro kesenian Bali.
Dia pun mengingat sosok maestro Bali, I Mario yang menciptakan Tari Terompong dan Tari Kebyar Duduk.
Menurut Megawati, tarian ciptaan sang maestro I Mario perlu diajarkan dan didedikasikan kepada generasi penerus bangsa.
"Jadi kalo saya liat tarian Bali sekarang, itu hanya fisiknya yang menari. Tidak dengan jiwanya, padahal itu musti jadi satu fisik dan jiwa. Saya kemarin ada gamelan itu, saya liat mereka ya main main begini, padahal saya diajari itu supaya punya gaya dan itu langsung kalau istilah saya seperti kerasukan. Itu langsung ada kekuatan itu kalau dibawakan nya, sesuai dengan jiwa kita," papar Megawati.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.