Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dugaan Kebocoran Dokumen Naik Sidik: Firli Bahuri Bakal Diperiksa, Nama Kapolda Metro Terseret

Kapolda Metro yakini ada pelanggaran pidana dalam dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM dan KPK hormati proses hukum di Polda.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Dugaan Kebocoran Dokumen Naik Sidik: Firli Bahuri Bakal Diperiksa, Nama Kapolda Metro Terseret
Kolase Tribunnews
Kolase foto Ketua KPK Firli Bahuri dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Kapolda Metro meyakini ada pelanggaran pidana dalam dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM, sementara KPK hormati proses hukum di Polda Metro. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto meyakini ada pelanggaran pidana dalam dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM sehingga kasusnya naik penyidikan.

Karyoto berjanji bakal menuntaskan kasus yang menjadi sorotan banyak pihak itu, terlebih jumlah laporan soal dugaan kebocoran yang diterima pihaknya ada 10 laporan lebih.

Anak buah Karyoto pun buka peluang bakal memeriksa Ketua KPK Firli Bahuri meskipun Firli sudah membantah dirinya yang melakukan pembocoran itu.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023). (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Sementara itu hasil telaah Dewas KPK, Firli Bahuri lolos dari dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM.

Bahkan Firli Bahuri juga lolos dari sidang kode etik pemberhentian Brigjen Endar Priantoro.

Soal beda respons atas dugaan kebocoran tersebut, KPK mengaku menghargai Polda Metro Jaya yang mulai menanganai kasus tersebut.

KPK juga tak menampik ada anggotanya yang sudah diperiksa oleh Polda Metro.

Berita Rekomendasi

Yakin dengan Penyidikan Kebocoran Data Korupsi ESDM, Irjen Karyoto: Saya Tahu Persis Perkara Itu

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto sangat yakin dengan penyidikan kasus kasus laporan kebocoran data penyelidikan KPK dalam kasus korupsi di Kementerian ESDM.

Karyoto mengatakan mengetahui persis kasus tersebut karena yang menangani saat menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Dalam hal ini, Karyoto mengaku sempat bertemu dengan Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk membahas perihal kasus tersebut.

"Saya tahu persis perkara itu. Jadi saya yakin walaupun pelan tapi enggak apa-apa, yang namanya penyelidikan kita masih mengumpulkan yang namanya saksi-saksi. Nanti mungkin ada dokumen-dokumen atau petunjuk-petunjuk lain yang terkait dengan perkara itu sendiri," kata Karyoto di Polda Metro Jaya, Selasa (20/6/2023).


"Ya kebetulan pada saat itu saya masih menjabat deputi di situ (KPK), sehingga sedikit banyak saya tahu tentang itu (kebocoran dokumen)," sambungnya.

Polda Metro Terima 10 Laporan Lebih Dugaan Kebocoran Dokumen

Karyoto menyebut dugaan kebocoran dokumen penyelidikan KPK ini mendapat perhatian luas.

Sejauh ini ada 10 laporan lebih yang diterima Polda Metro Jaya terkait kasus tersebut.

"Karena ini kami anggap perkara yang menyita banyak perhatian karena pelapornya banyak sekali, kan kami pertanggungjawaban kepada pelapor harus bicara apa," ujarnya.

Respons KPK Kasus Kebocoran Dokumen Penyelidikan di ESDM Naik Sidik di Polda Metro

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) angkat bicara soal kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM yang telah naik penyidikan di Polda Metro Jaya.

Menurut Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, pihaknya menghormati apa yang sedang dilakukan Polda Metro Jaya.

"Tentu KPK menghargai proses penegakan hukum oleh pihak Polda Metro Jaya," kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2023).

Ilustrasi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (31/12/2021).
Ilustrasi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (31/12/2021). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Pegawai KPK Diperiksa Penyidik Polda Metro

Di sisi lain, Ali mengatakan bahwa pegawai KPK sudah ada yang diperiksa Polda terkait penyidikan itu pada pekan lalu. Namun, identitas pegawai tak disebutkan.

Ali menambahkan, KPK berharap Polda bisa segera memproses hukum pelaku yang diduga terlibat dalam skandal kebocoran dokumen penyelidikan ini.

"Sehingga tentu upaya-upaya itu sebagai bagian dari upaya proses penegakan hukum, kita hargai, kami hargai, kami hormati bahkan kemudian kalau keterangan yang diperlukan dari pegawai kami hadir," katanya.

Polisi Buka Peluang Periksa Firli Bahuri

Polda Metro Jaya saat ini masih menyidik laporan kebocoran data penyelidikan KPK dalam kasus korupsi di Kementerian ESDM.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan akan memeriksa Ketua KPK, Firli Bahuri dalam kasus tersebut.

"(Periksa Firli Bahuri) Nanti kita lihat ke depan," kata Karyoto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2023).

Sejauh ini, kata Karyoto, pihaknya masih mengumpulkan saksi-saksi termasuk dokumen soal laporan kebocoran data tersebut.

Meski begitu, Karyoto tidak membeberkan siapa saja saksi yang sudah diperiksa dalam perkara ini.

"Nanti mungkin dalam waktu ke depan kalau kami sudah mendapatkan saksi saksi lengkap, kami juga akan menginjak kepada fase berikutnya," jelasnya.

Kapolda Metro Tak Mau Spekulasi Tersangka Kasus Kebocoran Data Korupsi Kementerian ESDM: Tunggu Saja

Polda Metro Jaya telah menaikkan status kasus laporan kebocoran data penyelidikan KPK dalam kasus korupsi di Kementerian ESDM ke penyidikan setelah ditemukan peristiwa pidana.

Meski begitu, hingga kini masih belum ada tersangka dalam kasus tersebut.

Terkait itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut untuk penetapan tersangka masih harus menunggu dari proses penyidikan yang ada.

"Ya tunggu saja (siapa tersangkanya), karena itu sifatnya kami mendapatkan laporan dari direktur dengan satgas yang sudah dibentuk kemarin utk menangani perkara ini," kata Karyoto kepada wwrtawan di Polda Metro Jaya, Selasa (20/6/2023).

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto enggan menanggapi soal laporan polemik KPK ke Polda Metro Jaya, Senin (17/4/2023).
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto enggan menanggapi soal laporan polemik KPK ke Polda Metro Jaya, Senin (17/4/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Karyoto menuturkan kasus kebocoran dokumen penyelidikan ini telah menyita perhatian publik.

Bahkan, kata dia, Polda Metro Jaya menerima lebih dari 10 laporan polisi terkait peristiwa tersebut.

Karenanya, disampaikan Karyoto, pihaknya harus mengusut kasus itu hingga tuntas, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para pelapor.

"Kan kami pertanggungjawaban kepada pelapor harus bicara apa, apakah nanti ditemukan tersangkanya atau tidak itu urusan nanti belakangan, yang jelas peristiwanya ada tentang pertama bocornya ya peristiwa itu," ucap dia.

Namanya Disebut dalam Kasus Kebocoran Data Penyelidikan Korupsi ESDM, Irjen Karyoto: Silakan Diuji

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto angkat bicara soal namanya yang disebut-sebut dalam kasus kebocoran data penyelidikan kasus korupsi di Kementerian ESDM oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Karyoto disebut-sebut Plh oleh Dirjen Minerba sekaligus Kepala Biro Hukum pada Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Muhammad Idris Froyoto Sihite saat dirinya menjabat sebagai Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

"Ya kalau itu bisa aja diuji ya, karena saya tahu persis perkara itu, saya enggak akan cerita di sini ya," kata Karyoto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (20/6/2023).

"Saya tahu persis perkara itu, bahkan kalau boleh dibilang yang sedang menyelidiki adalah saya yang sedang menyelidiki sendiri ya," sambungnya.

Dalam hal ini, dia mempertanyakan mengapa namanya disebut-sebut dalam kasus tersebut karena dirinya tidak pernah mengenal sosok Idris Froyoto Sihite.

"Saya tidak pernah kenal dengan sihite, satu, saya tidak pernah kenal, mukanya saja saya tidak pernah tahu ya. Cari hubungan-hubungan apa antara saya dengan Sihite, silakan saja," ujarnya.

Bahkan, jika memang benar dirinya terseret dalam kasus itu, seharusnya Dewan Pengawas (Dewas) KPK juga meminta klarifikasi kepada dirinya.

"Kenapa saya enggak diklarifikasi? Bahkan keterangan itu seharusnya diuji, betul enggak seorang bicara tentang A, itu faktanya A. Kalau orang berbicara A faktanya A itu baru valid. Ternyata seseorang yang diperiksa dia faktanya A dia bilang B jelas ada pihak-pihak yang berbohong ya," jelasnya.

Firli Bahuri Bantah Bocorkan Dokumen Penyelidikan

Sebelumnya Firli Bahuri pun telah membantah membocorkan dokumen penyelidikan di lingkungan Kementerian ESDM.

Firli mengeklaim, dirinya tidak mungkin menghancurkan kerja-kerja pemberantasan korupsi.

"Saya ini sudah 38 tahun menjadi polisi. Saya tidak pernah menghancurkan karir saya. Jadi apa pun yang dikatakan orang, saya pastikan saya tidak pernah melakukan itu," kata Firli Bahuri di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Kamis (15/6/2023).

Firli mengaku tidak pernah memberikan dokumen atau catatan apa pun kepada orang lain.

Ia pun mengeklaim, dokumen yang diterimanya tidak pernah digandakan.

"Saya tidak pernah memberikan dokumen apapun kepada siapa pun dan tidak pernah memberikan catatan apa pun kepada orang," kata Firli.

Ketua KPK Firli Bahuri dalam acara capacity building di Jakarta pada 30-31 Mei 2023.
Ketua KPK Firli Bahuri dalam acara capacity building di Jakarta pada 30-31 Mei 2023. (Ist)

Dewas KPK Putuskan Dugaan Kebocoran Tak Cukup Bukti, Tapi di Polda Metro Naik Sidik

Sebagaimana diketahui, Dewan Pengawas (Dewas) KPK sudah menyimpulkan laporan dugaan kebocoran dokumen penyelidikan ini tak cukup bukti untuk naik sidang etik.

Sementara di Polda Metro Jaya, kasus ini sudah naik penyidikan karena dinilai ada unsur pidana.

Sebagai latar belakang, beberapa bulan terakhir, kasus dugaan kebocoran dokumen penyelidikan ESDM ini memang menarik perhatian publik.

Selain ke Polda Metro Jaya, kasus ini dilaporkan ke Dewas KPK.

Dokumen yang diduga bocor itu ditemukan ketika KPK menggeledah ruangan di Kementerian ESDM, Jakarta.

Padahal dokumen itu merupakan berkas rahasia terkait penyelidikan KPK.

Baca juga: Eks Pegawai KPK Bandingkan Etik Firli dan Pungli Rutan: Dewas Tumpul ke Atas Tajam ke Bawah

Muncul audio dan video yang diduga bukti kebocoran tersebut.

Seorang pria mengungkapkan informasi soal asal dokumen itu: 'Pak Menteri dapetnya dari Pak Firli'.

Pria yang dimaksud diduga adalah Plh Dirjen Minerba Idris Sihite.

Beberapa waktu lalu, KPK memang sempat menggeledah ruangan dan apartemen yang diduga ditempati Idris Sihite. Ia pun sempat diperiksa KPK. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas