Sikap Prabowo Saat Dampingi Jokowi Bertemu Media Usai Nobar Timnas Vs Argentina Tuai Reaksi Positif
Pada momen tersebut, terlihat Prabowo berdiri kira-kira selangkah di belakang ketiga tokoh yang sedang melayani pertanyaan para jurnalis.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap santun Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat mendampingi Presiden Jokowi menjadi sorotan banyak pihak.
Sebuah unggahan di kanal youtube Sekretariat Presiden merekam Jokowi yang didampingi Menpora RI Dito Ariotedjo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan keterangan pers pada awak media.
Ketiga sosok itu nampak antusias menceritakan kesan mereka melihat Garuda melawan tim tango.
Pada momen tersebut, terlihat Prabowo berdiri kira-kira selangkah di belakang ketiga tokoh yang sedang melayani pertanyaan para jurnalis.
Melihat hal itu, warganet pun menilai Prabowo sebagai sosok rendah hati.
Mereka ramai mengomentari sikap Prabowo yang diunggah ulang oleh akun instagram @tumgrd.
Banyak di antara netizen yang menyimak postingan tersebut memberikan komentar positifnya.
"Jiwa yang berkelas, saya banyak belajar dari pak Prabowo tentang keikhlasan, ketulusan serta rasa bela negara," tulis @jimmydavidlumbangaol.
Sorotan terhadap "Adab" Prabowo bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya ragam pujian dan doa juga disampaikan warganet saat ia terlihat tidak berjalan di atas karpet merah yang digelar untuk para pemimpin negara di ajang G20 di Bali, akhir tahun lalu.
Pengamat: Kode Keras Dukungan Politik Pilpres 2024
Pengamat politik Bawono Kumoro memberikan pandangannya terkait momen kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang nonton bareng pertandingan FIFA Matchday antara Indonesia vs Argentina di Gelora Bung Karno pada Senin (19/6/2023) kemarin.
Ia menilai, momen tersebut bisa diartikan dengan berbagai penafsiran.
Termasuk salah satunya semakin menunjukkan ke mana arah kecenderungan dari dukungan moral dan juga politik Presiden Jokowi di Pilpres 2024 mendatang.
"Apakah kebersamaan ini bisa dilihat sebagai kode keras dari Presiden mengenai siapa paling diharapkan dapat menjadi presiden selama lima tahun mendatang? Bisa saja hal itu demikian ditafsirkan," kata Bawono kepada Tribunnews.com, Kamis (22/6/2023).
Bawono melanjutkan, momen kebersamaan Presiden Jokowi dengan Prabowo juga bisa ditafsirkan sebagai sebatas relasi tugas antar pejabat negara.
Baca juga: Elite PDIP soal Mimpi SBY Bertemu Megawati dan Jokowi: Esensi Mimpinya itu Ganjar jadi Presiden
Kebersamaan keduanya juga terlihat dalam berbagai kunjungan kerja, seperti ke Papua dan Kalimantan Selatan beberapa bulan lalu.
Setelah itu, kebersamaan kedua tokoh saat melakukan penanaman Mangrove di Jakarta pada Senin, 15 Mei 2023 turut curi atensi publik.
"Diberbagai kesempatan kegiatan kenegaraan Presiden hampir selalu mengajak Prabowo notabene anak buah beliau di kabinet," tambah Bawono.
Peneliti dari lembaga survei Indikator Politik Indonesia ini kemudian menyinggung perihal perbedaan kecenderungan politik Presiden Jokowi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Diketahui sebelumnya, PDI-P telah mendapuk Gubernur Jawa Tengah sebagai calon presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang.
Bawono berpendapat, sebagai bagian dari kader PDI Perjuangan, Presiden Jokowi juga mengikuti keputusan partai dimana telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo.
"Namun, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan didukung secara solid oleh tujuh partai politik pendukung pemerintahan, Presiden Jokowi juga memiliki kepentingan sendiri," urainya.