Daftar Elite Parpol dan Menteri yang Hadiri Puncak Acara Bulan Bung Karno 2023 di GBK
Dari kalangan elite PDIP hadir Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan jajaran petinggi PDIP lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
Mereka mendengarkan dengan seksama tiap kata Dedication of Life yang dibacakan oleh Ganjar.
Termasuk Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Maruf Amin, dan para ketua umum partai yang hadir menjadi tamu.
Saat membacakan Dedication of Life, terlihat Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo berdiri di belakang Ganjar Pranowo juga khidmat saat pembacaan Dedication of Life.
Untuk kilas balik, pembacaan Dedication of Life pada tahun 2013 pernah dibacakan oleh Jokowi jelang pengumumannya oleh PDIP menjadi calon presiden.
Di lingkup PDIP, pembacaan pidato Dedication of Life Bung Karno merupakan hal yang sakral dalam prosesi kepartaian bersamaan dengan menyanyikan Indonesia Raya, kemudian Mengheningkan Cipta dan pembacaan teks Pancasila.
Di acara Puncak BBK 2023 ini, Mengheningkan cipta dipimpin oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan pembacaan teks Pancasila oleh kader PDIP Denny Cagur.
Sebelum membacakan Dedication of Life, peringatan Bulan Bung Karno diawali prosesi Panji-Panji Kebesar Partai.
Dimulai dari apel 7.000 pasukan Satgas Cakra Buana dan penampilan Marching Band.
Kemudian diikuti prosesi parade paskibraka dengan membawa bendera Merah Putih dan bendera PDIP.
Selanjutnya, ribuan kader serempak menyanyikan hymne dan mars PDI Perjuangan dengan penuh lantang.
Usai menyanyikan hymne dan mars PDIP dengan penuh semangat dan gemuruh ribuan kader, tidak berapa lama suasana pun hening. Semua kader berdisplin mengikuti prosesi acara kepartaian dengan khidmat.
Berikut Teks Dedication Of Life :
“Saya adalah manusia biasa. Saya des tidak sempurna. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan,"
"Hanya kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada bangsa,"
"Itulah dedication of life-ku,"
"Djiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta mendjadi bekal-hidup dalam seluruh gerak hidupku,"
"Tanpa djiwa pengabdian ini saja bukan apa-apa. Akan tetapi dengan djiwa pengabdian ini, saja merasakan hidupku bahagia,- dan manfaat."
Soekarno, 10 September 1966