Jokowi Pastikan Tak Ada Keterlibatan Orang Istana dalam Polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun
Jokowi memastikan tidak ada keterlibatan orang Istana dalam polemik pondok pesantren Al Zaytun.
Editor: Dewi Agustina
"Ya secara sepintas dari apa yang diupload apa yang kita dengar secara sepintas ada dugaan itu (tindak pidana), ada," kata Agus.
Akan tetapi Agus mengaku belum bisa menyimpulkan secara resmi mengenai ada atau tidaknya tindak pidana yang dilakukan Panji Gumilang.
Sebab menurutnya saat ini pihaknya masih harus melengkapi sejumlah hal untuk membuktikan adanya tindak pidana di Ponpes Al Zaytun.
"Tapi tidak bisa kami nyatakan begitu (ada tindak pidana), kami akan lengkapi dulu keterangan saksi keterangan ahli, baru mengarah ke pelaku," pungkasnya.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan akan terus mengusut tuntas dugaan penyimpangan keagamaan di Pondok Pesantren Al Zaytun meski terjadi penolakan oleh pimpinannya Panji Gumilang.
Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian, Prof Utang Ranuwijaya menyayangkan, sikap yang tidak pro aktif yang ditunjukkan Panji Gumilang.
“Kalau pro aktif dan yang disarankan MUI, (maka) akan terselamatkan,” kata Prof Utang yang juga Ketua Tim Pengarah Investigasi Ponpes Al Zaytun.
Prof Utang menyebut, tidak kooperatifnya Panji Gumilang pada tim investigasi, mengingatkan MUI saat melakukan investigasi penyimpangan keagamaan seperti yang dilakukan oleh Gafatar.
Tim investigasi MUI hanya ingin bertemu dengan Panji Gumilang untuk meminta klarifikasi atas apa yang sudah beredar terkait dengan dugaan penyimpangan keagamaan di Ponpes Al Zaytun.
Meski demikian, Tim Investigasi dari MUI telah menemukan sejumlah data, dan akan mengolah data tersebut sedalam mungkin. MUI akan mencoba bertemu kembali dengan Panji Gumilang di Kantor MUI Pusat.
“Kami akan mengundang langsung Panji Gumilang ke MUI Pusat. Kalau terjadi lagi penolakan, kami akan langsung mengambil keputusan,” tegasnya.
Data yang sudah ditemukan ini akan dilaporkan terlebih dahulu pada Komisi Fatwa dan Dewan Pimpinan MUI.
“Data yang terkait penyimpangan dalam hal keagamaan, masalah fiqh, akhlak. Juga data lain yang kami sampaikan sesuai di lapangan,” paparnya.
Sebelumnya, pada Jumat (23/6/2023) Panji Gumilang mendatangi Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. Tetapi, pada momen tersebut, Panji Gumilang menolak bertemu dengan Tim Investigasi lapangan dari MUI Pusat.
Diketahui pada Januari 2016 silam, kelompok Gafatar dinyatakan MUI aliran sebagai sesat dan menyesatkan.
Kala itu, sejumlah orang di berbagai daerah dikabarkan menghilang pascabergabungnya dengan kelompok Gafatar.
Mereka berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), dokter, mahasiswa hingga masyarakat biasa.(Tribun Network/dan/fah/rin/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.