Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Panda Nababan Sebut Gibran Anak Ingusan Dinilai Tidak Pas dan Tendensius

ucapan politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan yang menyebut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka perlu banyak belajar politik karena masih

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pernyataan Panda Nababan Sebut Gibran Anak Ingusan Dinilai Tidak Pas dan Tendensius
YouTube KompasTV/TribunJateng.com Hermawan Handaka
Politisi senior PDIP, Panda Nababan dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Sekretaris Jenderal Solidaritas Ulama Muda Jokowi (MPN Samawi), Nizar Ahmad Saputra menyoroti ucapan politisi senior PDI Perjuangan, Panda Nababan yang menyebut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka perlu banyak belajar politik karena masih anak ingusan.

“Diksi anak ingusan itu tidak pas, tendensius dan konotasinya meremehkan. Padahal yang dia komentari ini, dengan tangan dan gaya dinginnya, sudah berbuat banyak,” kata Nizar melalui keterangan yang diterima, Jumat (30/6/2023).

Menurut Nizar, Gibran dalam memimpin Solo dapat menurunkan angka kemiskinan secara signifikan dan ekonomi meningkat tajam, kunjungan wisatawan menggeliat, sisi kehidupan keberagaman juga semakin inklusif.

“Solo di peringkat ke-4 sebagai Kota Toleran. Apa begini anak ingusan?,” ujarnya.

Tampaknya, kata Nizar, Panda Nababan gagal paham fakta global trend bahwa Perdana Menteri Finlandia adalah anak muda Presiden Kosovo dan Perdana Menteri Selandia Baru juga sama, dan Presiden Macron waktu terpilih pertama di Perancis juga muda.

“Ini jelas global trend. Bukankah kita semua mafhum bahwa Bung Karno, Hatta, Tan Malaka, Syahrir, dan lain-lain itu tokoh muda? Tokoh Boedi Oetomo kala itu anak anak muda yang tertuang dalam sejarah juga Sumpah Pemuda,” jelas dia.

Apalagi, lanjut dia, Indonesia sedang menyongsong bonus demografi dimana mayoritas penduduk sekarang adalah anak muda atau generasi milenial dan generasi Z.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, Nizar menyebut idealnya pemimpin adalah representasi kaum atau rakyatnya.

“Jadi jika mayoritas rakyatnya adalah kaum muda, make sense jika pemimpinnya juga dari kalangan kaum muda,” ungkapnya.

Dirinya tidak memungkiri jika alasannya Gibran masih perlu banyak belajar politik.

Nizar mengatakan, semua juga perlu belajar seperti halnya Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang sedang belajar kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Duduk Perkara Panda Nababan Sebut Gibran Anak Ingusan, Anak Jokowi Tanggapi Santai

“Ganjar juga bilang Pak Jokowi mentornya. Pak Jokowi pun terus belajar dari para guru bangsa. Jadi, belajar itu bukan soal usia. Agama mengajarkan, belajar itu dari buaian sampai ke liang lahat, sepanjang hayat. Bahasa pendidikannya Lifelong Learning,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas