Prabowo Sebut Mindset Elite Terlalu Nyaman di Masa Damai Jadi Tantangan Terberatnya Sebagai Menhan
Prabowo Subianto mengatakan hal yang menjadi tantangan terberatnya selama hampir empat tahun menjalankan tugas adalah mindset atau pola pikir
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan hal yang menjadi tantangan terberatnya selama hampir empat tahun menjalankan tugas adalah mindset atau pola pikir sejumlah elite yang terlalu nyaman dalam masa damai.
Selain itu, ia melihat sejumlah elite yang tidak memandang pertahanan sebagai hal penting.
Padahal, kata dia, keadaan damai itu adalah keadaan yang sangat sulit dipertahankan dan sangat mahal.
Hal tersebut disampaikannya saat wawancara dengan jurnalis Najwa Shihab dalam tayangan bertajuk Eksklusif: Prabowo Subianto Bicara|Mata Najwa yang diunggah pada Jumat (30/6/2023).
"Jadi, tantangan terbesar yang saya lihat adalah mindset elit kita. Mindset elit kita menurut saya terlalu nyaman. Kita terlalu lama berada dalam comfort zone. Kita berada dalam masa yang relatif damai lama, sehingga elit kita semua merasa oh keadaan damai ini adalah keadaan yang normal," kata Prabowo.
Baca juga: Soal Kandidat Cawapres, Prabowo: Siapa Tahu Ujungnya Ganjar Mau Jadi Wakil Saya
"Padahal keadaan damai itu keadaan yang sangat sulit dipertahankan, sangat mahal. Dan kita memang di sekeliling kita kan banyak negara-negara yang sebenarnya bersahabat dengan kita, jadi kita merasa tidak ada ancaman. Ini yang sangat berat," sambung dia.
Padahal, kata dia, pelajaran ilmu politik dan ilmu bernegara di manapun, pertahanan adalah hal yang vital.
Sebuah negara bisa aman dan makmur karena negara tersebut bisa mempertahankan negara, teritori, dan wilayahnya.
Baca juga: Prabowo Bicara Isu HAM yang Dituduhkan Kepadanya: Tidak Enak dan Mengganggu, tapi Harus Dihadapi
Pertahanan, kata dia, digelar di antaranya di darat dan di laut tidak lain untuk mengamankan kekayaan bangsa baik itu mineral, tambang, maupun ikan.
"Jadi potensi-potensi kekayaan ini kalau tidak kita jaga, ini sangat merisaukan," kata dia.