Mantan Direktur PT Tobacom Del Mandiri Bantah Tudingan Luhut Punya Komando Militer di Papua
Paulus mengatakan bahwa Luhut Pandjaitan juga seorang purnawirawan sama seperti dirinya.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Direktur PT Tobacom Del Mandiri (PT TDM) Paulus Prananto membantah bahwa Luhut Pandjaitan memiliki operasi militer di Papua.
Adapun hal itu disampaikan Brigjen TNI (Purn) Paulus Prananto di Pengadilan Negeri Jakarta Timur saat dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan, melibatkan Haris Azhar dan Fatia, Senin (3/7/2023).
Baca juga: Haris Azhar Menilai Kesaksian Mantan Direktur PT Tobacom Del Mandiri Tidak Masuk Akal
"Tentang podcast, dalam judul podcast dikatakan bahwa Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi Operasi Militer Intan Jaya, tadi juga dikatakan Anda menonton podcast dan di sini Anda menyampaikan apa yang dialami," kata JPU di persidangan.
"Sebenarnya ada tidak jejak Luhut Pandjaitan di Papua terkait dengan operasi militer dan juga ekonomi di sana?" tanya JPU ke Paulus.
Kemudian dijawab Paulus bahwa Luhut Pandjaitan juga seorang purnawirawan sama seperti dirinya.
"Sepanjang saksi ketahui Pak Luhut itu sudah purnawirawan juga seperti saya," jawab Paulus.
Baca juga: Pedenya Haris Azhar Sebut Saksi dari Jaksa Justru Ringankan Dirinya
Maka dari itu dikatakan Paulus bahwa Luhut Pandjaitan tidak punya komando terkait kemiliteran.
"Sebagai seorang purnawirawan di lingkungan militer sudah tidak punya komando apa-apa, Yang Mulia," jawab Paulus.
Kemudian Paulus juga mengungkapkan bahwa Luhut sama seperti dirinya warga sipil biasa.
"Seorang purnawirawan, seorang sipil biasa seperti masyarakat yang lain," jelasnya.
Baca juga: Cerita Editor Haris Azhar Tahu Videonya Bermasalah dengan Luhut Binsar Pandjaitan: Mentalnya Beda
Menurut Paulus aneh jika dikatakan Luhut Pandjaitan memiliki komando apalagi operasi militer.
"Jadi aneh kalau purnawirawan dikatakan punya komando apalagi operasi militer, itu sebenarnya tidak benar, Yang Mulia," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.