Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berpotensi Jadi Pesaing Ketua Umum PPP, Mardiono Terima Banyak Kritik saat Jadikan Sandiaga Kader

Mardiono mengaku mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak karena menerima Sandiaga Uno sebagai kader partai.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Berpotensi Jadi Pesaing Ketua Umum PPP, Mardiono Terima Banyak Kritik saat Jadikan Sandiaga Kader
WARTA KOTA/YULIANTO
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi (kanan) membacakan salah satu putusan pada Rapimnas VI PPP dengan didampingi oleh Plt Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono (tengah) dan Anggota PPP, Sandiaga Uno (kiri) saat penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP di Jakarta, Sabtu (17/6/2023) malam. Rapimnas VI PPP tersebut menghasilkan beberapa poin di antaranya menetapkan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP sekaligus menjadi bakal cawapres yang diusung PPP untuk mendampingi bakal capres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. Mardiono mengaku mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak karena menerima Sandiaga Uno sebagai kader partai. Pasalnya, sejumlah pihak menganggap Sandiaga Uno berpotensi menjadi pesaing Mardiono untuk menduduki jabatan ketua umum PPP. WARTA KOTA/YULIANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak karena menerima Sandiaga Uno sebagai kader partai.

Pasalnya, sejumlah pihak menganggap Sandiaga Uno berpotensi menjadi pesaing Mardiono untuk menduduki jabatan ketua umum PPP.

Hal itu disampaikan Mardiono saat memberikan sambutan dalam acara Pendidikan Kader Nasional III PP GMPI bertajuk 'Bergerak Menuju Kemenangan' di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (3/7/2023) malam.

“Saya banyak yang mengkritik, ’Pak Ketum apa enggak khawatir nanti Pak Sandi kemudian menjadi pesaing Pak Ketum?’," ungkap Mardiono.

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono (kanan) menyerahkan Surat Keputusan Pemenangan Pemilu kepada Anggota PPP, Sandiaga Uno saat penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP di Jakarta, Sabtu (17/6/2023) malam. Rapimnas VI PPP tersebut menghasilkan beberapa poin di antaranya menetapkan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP sekaligus menjadi bakal cawapres yang diusung PPP untuk mendampingi bakal capres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. WARTA KOTA/YULIANTO
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono (kanan) menyerahkan Surat Keputusan Pemenangan Pemilu kepada Anggota PPP, Sandiaga Uno saat penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP di Jakarta, Sabtu (17/6/2023) malam. Rapimnas VI PPP tersebut menghasilkan beberapa poin di antaranya menetapkan Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Nasional PPP sekaligus menjadi bakal cawapres yang diusung PPP untuk mendampingi bakal capres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. WARTA KOTA/YULIANTO (WARTA KOTA/YULIANTO)

Namun, Mardiono menyatakan bakal bersikap fair dan membuka persaingan politik.

Apalagi, harus bersaing dengan Sandiaga Uno untuk menjadi pimpinan partai berlambang Ka'bah tersebut.

Dia bahkan tak khawatir dengan kontestan lain yang bakal muncul sebagai kandidat ketum.

BERITA REKOMENDASI

Bahkan, jika kandidat itu muncul sebanyak lima orang.

“Jadi kalau sekarang baru Pak Sandi, kalau bisa lima lagi yang menjadi pesaing saya,” kata Mardiono.

Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono saat sambutan di acara Pendidikan Kader Nasional III PP GMPI bertajuk 'Bergerak Menuju Kemenangan' di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (3/7/2023) malam.
Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono saat sambutan di acara Pendidikan Kader Nasional III PP GMPI bertajuk 'Bergerak Menuju Kemenangan' di kawasan Kalibata, Jakarta, Senin (3/7/2023) malam. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Mardiono berpandangan, PPP ingin menerapkan politik yang sehat serta dilandasi dengan proses kaderisasi yang baik.

Karena, dia berpandangan bahwa berpolitik bukan hanya sekedar untuk kepentingan seseorang, melainkan kepentingan bersama dan rakyat.

“Politik yang dilandasi dengan perjuangan, bukan semata-mata untuk kepentingan,” jelas Mardiono.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas