Johnny G Plate Kembali Disemprot Hakim: Biar Saudara Tahu, Kami Tak Ada Tendensi Politik
Majelis Hakim dalam sidang lanjutan kasus korupsi proyek BTS menyoroti uraian eksepsi yang dibacakan tim Penasehat Hukum Johnny G Plate.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Menurutnya, dakwaan yang didakwakan JPU terhadap Johnny tentu telah didasarkan pada bukti yang kuat.
"Jadi jangan terpengaruh dari apa-apa berita-berita di luar, jadi Penuntut Umum itu mendakwa saudara tentu cukup bukti, atau bagaimana pembuktiannya (itu) nanti ya," pungkas Hakim Fahzal.
Baca juga: Pesan Hakim ke Johnny G Plate: Kalau Ada Mengatasnamakan Majelis, Itu Palsu!
Sebelumnya pada sidang yang digelar pada Selasa, 27 Juni lalu, terdakwa Johnny mengatakan bahwa dirinya memahami dakwaan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU), namun ia mengaku tidak terlibat dalam tindak pidana tersebut.
Pernyataan ini disampaikannya saat ditanya Hakim Ketua Fahzal Hendri dalam sidang tersebut.
"Saudara mengerti yang dibacakan tadi terhadap dakwaan saudara, mengerti?," kata Hakim Ketua Fahzal Hendri.
Johnny pun menyampaikan bahwa dirinya memahami dakwaan tersebut namun merasa tidak pernah melakukan apa yang didakwakan JPU dalam kasus ini.
"Saya mengerti Yang Mulia, tetapi saya tidak melakukan apa yang dikatakan (JPU)," jelas Johnny.
Hakim Ketua pun menegaskan bahwa saat ini bukan waktunya untuk menyampaikan hal itu.
"Soal melakukan, tidak melakukan, nanti lah," papar Hakim Ketua.
"Nanti saya akan buktikan," tutur Johnny.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu pun sempat berdiskusi dengan tim Penasehat Hukumnya untuk memutuskan akan mengajukan nota keberatan atau eksepsi.
"Setelah berdiskusi, kami tetap akan ajukan eksepsi," tegas tim Penasehat Hukum.
JPU sebelumnya menyebut Johnny memperoleh fasilitas berupa pembayaran hotel dari Direktur Utama PT Sansaine Exindo, Jemy Sutijawan saat mantan Menkominfo itu dan timnya melakukan dinas ke Barcelona, Spanyol.
Angka yang dibayarkan selama perjalanan dinas ke Barcelona pada 2022 itu, kata JPU, mencapai Rp 450 juta.