Renovasi Rumput JIS Dinilai Hanya Upaya Politisasi Pemerintah terhadap Anies Baswedan
Mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga menyoroti pihak yang memeriksa kelayakan rumput JIS.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Malvyandie Haryadi
![Renovasi Rumput JIS Dinilai Hanya Upaya Politisasi Pemerintah terhadap Anies Baswedan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ditoito-ariotedjo-inspeksi-jis.jpg)
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana Pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk merenovasi rumput Jakarta Internasional Stadium (JIS) dinilai hanya menjadi upaya untuk mempolitisasi Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Demikian hal tersebut diutarakan oleh Juru Bicara Anies Baswedan, Surya Tjandra yang sekaligus menyatakan kalau wacana renovasi yang digadang bakal memakan biaya Rp6 Miliar itu berlebihan.
"Bahkan tiba-tiba ada yang jadi ahli rumput hanya untuk menunjukkan kekurangan JIS. Jelas ini hanya ditujukan untuk politisasi capres Anies Baswedan," kata Surya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (5/7/2023).
Surya juga menilai rencana renovasi JIS yang berfokus pada rumput ini dianggap lebih besar rencana politisasinya dibanding untuk pelaksanaan tuan rumah Piala Dunia U17.
Tak hanya itu, mantan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga menyoroti pihak yang memeriksa kelayakan rumput JIS.
Dimana dalam hal ini, pemerintah menunjuk kontraktor untuk memeriksa kondisi demikian. Padahal menurut dia, yang memiliki kelayakan dalam menilai rumput tersebut adalah pada kewenangan FIFA.
Surya juga berpandangan hal ini dianggap tidak etis ketika pihak yang memiliki kepentingan bisnis diminta untuk memberikan evaluasi.
Baca juga: Kementerian PUPR Kebut Renovasi Stadion JIS, Diharapkan Selesai September 2023
"Yang jelas punya kepentingan bisnis. Jadi apa hasil evaluasinya bisa dipercaya? Secara metode kok bisa rumput yang di-sampling, justru yang di luar garis batas pertandingan?" beber Surya.
Lebih lanjut, Surya juga merasa janggal dalam proses evaluasi ini, sebab, pemerintah melalui Kementerian PUPR sudah membawa kontraktor padahal proses evaluasi belum selesai.
Kondisi ini menunjukkan kalau seolah-olah ada pihak yang sudah ditunjuk untuk mengerjakan renovasi rumput.
"Lebih parah lagi, baru sekali berkunjung tiba-tiba sudah keluar nilai proyek Rp 6 milyar. Ini mau perbaiki JIS atau mau cari proyek rumput?” ujar Surya.
Tak cukup soal wacana renovasi rumput, Surya juga menyinggung perihal fasilitas parkir yang tersedia di JIS.
Menurut dia, FIFA stadium guideline yang memiliki kewenangan demikian, tidak membeberkan batas minimal parkir yang harus disediakan setiap stadion.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.