Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak Diam saat Pilot Susi Air Disandera KKB: Kita Berupaya Sangat Ekstra

Jokowi menegaskan pemerintah tidak berdiam diri dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak Diam saat Pilot Susi Air Disandera KKB: Kita Berupaya Sangat Ekstra
Sekretariat Presiden, ist via Tribun-Papua.com
Jokowi usai meninjau Waibu Agro Eduwisata di Jayapura, Papua, Jumat (7/7/2023) (kiri) dan KKB bersama Pilot Susi Air di hutan Kabupaten Nduga (kanan). Jokowi menegaskan pemerintah tidak berdiam diri dalam upaya pembebasan pilot Susi Air. 

Ia mengatakan, semua pihak harus melihat Papua dari sisi yang positif.

"Enggak, kita jangan selalu (melihat negatif), kita harus selalu melihat yang positifnya."

"Anak-anak muda yang di industri kreatif, anak-anak muda yang kreatif ini harus dilihat positifnya. Jangan dilihat (negatif)" ungkapnya di Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat.

"Karena memang secara umum, 99 persen itu enggak ada masalah."

"Jangan masalah kecil dibesar-besarkan."

"Semua di tempat di manapun di Papua kan juga aman-aman saja," jelas dia.

Baca juga: KKB Papua Sandera Pilot Susi Air 5 Bulan, Sikap Selandia Baru Disorot: Kesannya Enggak Ngotot

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Papua Street Carnival di Jayapura, Papua, Jumat (7/7/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Papua Street Carnival di Jayapura, Papua, Jumat (7/7/2023). (Sekretariat Presiden)

Komnas HAM Diminta Tak Lepas Tangan

BERITA TERKAIT

Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) diminta tak lepas tangan dalam kasus penyanderaan Pilot Susi Air.

Apalagi, sudah ada permintaan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka kelompok Egianus Kogoya, agar Komnas HAM bisa menjadi negosiator seperti yang disampaikan Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey.

"Yang pasti Komnas HAM tidak boleh lepas tangan karena secara kelembagaan, Komnas HAM harus mengambil sikap yang koheren antara keputusan di tingkat pusat dan keputusan di tingkat Kantor Perwakilan," kata Direktur Eksekutif Amnesty International, Usman Hamid, Jumat, dilansir Kompas.com.

Baca juga: 5 Bulan Pilot Susi Air Disandera KKB Papua, Selandia Baru Dinilai Harus Punya Andil

Usman menyebut, publik akan melihat sikap Komnas HAM menjadi tidak jelas karena berbeda dari tingkat pusat ke tingkat perwakilan.

Ia pun mengusulkan agar Komnas HAM menggelar rapat khusus membahas permasalahan tersebut dan mendengarkan perwakilan mereka di Papua secara lebih objektif untuk menjadi negosiator kasus itu.

"Jadi menengahi konflik yang terjadi, dan konflik ini kan telah menimbulkan berbagai pelanggaran HAM," tambah dia.

Diketahui, KKB menyandera Kapten Philips setelah pesawat yang dikemudikannya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas