Drama Bakamla Tangkap Kapal Super Tanker Berbendera Iran, Diwarnai Aksi Kejar-kejaran dan Tembakan
Bakamla ungkap kronologi penangkapan kapal super tanker berbendera Iran yang diduga telah melakukan sejumlah tindakan ilegal di zona ekonomi eksklusif
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Akan tetapi, kata dia, peringatan itu tidak diindahkan.
Kapal tersebut kemudian terus belayar hingga masuk ke perairan yurisdiksi Malaysia.
Ia kemudian memerintahkan kapal patroli Bakamla untuk melakukan hot pursuite atau pengejaran masuk ke wilayah perairan Malaysia.
Kapal berbendera Iran dan bendera Kamerun tersebut kemudian berpisah di perairan Malaysia tersebut.
Aan memerintahkan personel Bakamla yang melakukan pengejaran untuk menargetkan kapal berbendera Iran tersebut.
Ia juga meminta izin kepada Komandan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) untuk masuk ke wilayah mereka sekaligus meminta bantuan untuk menghentikan kapal tersebut.
APMM pun mengerahkan personel pasukan khusus dan helikopternya untuk menghentikan laju kapal tersebut.
Sebanyak tujuh personel pasukan khusus APMM kemudian turun dari helikopter ke atas kapal tersebut.
"Akhirnya (kapal) berhenti, kemudian baru kami mengirim sekoci cepat untuk merapat. Kami berkoordinasi di atas geladak kapal yang menjadi target ini dengan APMM dan ada take over (penyerahan) dan kapal diberikan ke tim kawal Indonesia, dan dibawa ke Batam. Hari Minggu (9/7) kapal tiba di Batam, langsung kami proses," kata Aan.
Ia mengatakan telah melaporkan kegiatan tersebut juga telah dilaporkan secara resmi ke Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Selain itu, Bakamla juga telah berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga lain di antaranya Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, TNI Angkatan Laut, dan Polri.