Buntut Penolakan Pertemuan Aktivis LGBT ASEAN di Jakarta: Acara Dipindahkan, Website dan IG Diprivat
Buntut penolakan pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN, penyelenggara batalkan acara di Jakarta, website dan media sosial diprivat
Penulis: Daryono
Editor: Arif Fajar Nasucha
Pantauan Tribunnews.com pada Kamis (13/7/2023), website resmi ASEAN Sogie Caucus, aseansogiecaucus.org, sudah dalam kondisi di-privat.
Untuk dapat masuk ke situs tersebut, pengguna harus memiliki akun.
Padahal, saaat diakses Tribunnews.com pada Rabu (12/7/2023) kemarin, situs ini masih bisa diakses dan menampilkan beragam informasi baik mengenai profil ASEAN Sogie Caucus maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama ini.
Tak hanya situs, akun instagram @aseansogiecaucus yang memiliki 3.608 followers juga di-privat.
Dengan demikian, hanya pengguna yang sudah follow saja yang bisa melihat postingan akun tersebut.
Padahal pada Rabu lalu, akun IG @aseansogiecaucus masih belum di-privat.
Ditolak sejumlah pihak
Diberitakan sebelumnya, rencana pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN di Jakarta ditolak oleh sejumlah kalangan di Indonesia.
Penolakan pertama datang dari Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas.
Anwar mengatakan, jika benar-benar pertemuan ini terselenggara, maka dianggap telah melanggar konstitusi.
"Kalau benar aktivitas LGBT se-ASEAN akan melaksanakan pertemuan di Jakarta, lalu oleh pemerintah diperkenankan, maka berarti pemerintah telah melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh konstitusi terutama Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (11/7/2023).
Sehingga, Anwar meminta, berdasarkan perintah konstitusi tersebut, agar pemerintah tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan semacam itu.
Penolakan juga datang dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF).
Pimpinan Pusat GNPF menyebut LGBT merupakan perilaku menyimpang dan perlu diobati.