Contoh Teks Khutbah Jumat: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian
Simak contoh teks khutbah Jumat berjudul 'Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian'. Pengingat umat muslim bahwa Islam hadir dengan kasih sayang.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Garudea Prabawati
![Contoh Teks Khutbah Jumat: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-khutbah-18.jpg)
Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallama pernah mengingatkan kita, sebagaimana yang direkam oleh Abullah bin Amr bin al ‘Ash :
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ عَنْ عَبْدِآللَّهِ بن عَمْرِو ابْنِ الْعَاص
Artinya : “Seorang muslim (yang baik) adalah individu yang orang muslim lainnya merasa nyaman, tentram dan damai dari ucapan dan perilakunya”.
Begitu indah Islam meletakkan dasar kehidupan bermasyarakat. Begitu jeli dan antisipatif Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallama menuntun kita untuk terciptanya ketenteraman dab kedamaian hidup. Prinsip seperti digariskan oleh hadits di atas harus kita renungkan ketika ideologi dan semangat keakuan, egoisme, sektarian begitu didengungkan, yaitu semangat ideologi kehidupan modern yang rentan terhadap pertentangan.
Saat ini Islam sebagai agama yang damai cenderung dilupakan, minimal terpinggirkan dari pusat kesadaran keagamaan.
Ma'asyiral jamaati fii shalatil Jum'ah rahimakumullah.
Islam sebagai agama yang hadir dengan prinsip kasih sayang (mahabbah), kebersamaan (ijtima’iyyah), persamaan (musawah), keadilan (‘adalah), dan persaudaraan (ukhuwah), ditengah budaya kekerasan dan permusuhan di komunitas Arab Jahiliyah.
Islam jalan keselamatan, kedamaian dan ketentraman, Semangat kasih-sayang dapat melebur dan meredam kebencian dan permusuhan. Karena tarikan semangat ini, sahabat yang tadi datang menemui Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallama untuk menuntut balas atas pembunuhan orangtuanya kemudian mengurungkan niatnya.
Dalam bingkai semangat kebersamaan, Islam meletakkan prinsip lain, yaitu setiap hak hukum dalam Islam harus mengedepankan dimensi kebersamaan. Pilihan hakhak secara moral tidak boleh mengancam ikatan kebersamaan.
Dengan semangat persamaan, Islam membenci sikap dan prilaku yang membeda-bedakan orang atas dasar stratifikasi sosial, yaitu diskriminatif. Melalui ajaran keadilan, Islam ingin menciptakan susana hidup yang tidak pillih kasih.
Melalui semangat persaudaraan, Islam memecahkan dan mencairkan kebekuan hubungan sosial antar sesama umat manusia. Semua prinsip di atas merupakan dasar munculnya ketentraman dan kedamaian.
Dari sisi lain, Islam dapat kita pahami sebagai sumber kedamaian dan jalan damai, walaupun realitasnya masih belum begitu menggembirakan. Dr, Yusuf al-Qardhowi dalam bukunya “Iman wal Hayah” (Iman dan Kehidupan) menjabarkan beberapa prinsip yang merupakan akar rumpun kedamaian di atas.
1. Diantara buah kasih sayang yang ditanamkan oleh iman dalam hati dan kehidupan seorang muslim adalah kebebasan nurani dari tarikan kekuatan irihati dan dengki. Cahaya iman yang merupakan mesin penggerak kedamaian menghancurkan bibit atau potensi kebencian dan permusuhan.
2. Seorang muslim yang baik tidak menaruh dendam dan permusuhan, karena dia suka memberi maaf dan bermurah hati, dia sanggup menahan kemarahan walau dia berkuasa, berhak dan mampu melaksanakannya, dia berlapang hati, walaupun dia benar.
Orang beriman tidak mendengki, tidak mendendam, tidak memendam kebencian, karena rasa dengki, kebencian, dan dendam adalah benih permusuhan yang ditaburkan iblis, benihbenih negatif yang menghambat ketentraman dan kedamaian. Sebaliknya, persaudaraan, kebersamaan, cinta, dan kasih sayang serta hati bersih adalah taman surgawi yang bermuara dari Allah subhanahu wata'ala.
3. Seorang muslim yang baik lebih mendahulukan dan mengutamakan kepentingan saudaranya, daripada keperluan sendiri. Dalam kaitan ini, di zaman Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, kaum Anshar (penduduk asli Madinah) memberi bantuan terhadap saudaranya kaum Muhajirin sehingga tercipta persaudaraan yang sangat erat berdasarkan jiwa dan semangat kasih sayang, serta keikhlasan.
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dalam Bermasyarakat
Ma'asyiral jamaati fii shalatil Jum'ah rahimakumullah.
Prinsip-prinsip yang bermuara pada kedamaian di atas menjadi potensi Islam yang sangat positif pada saat ini, terutama ketika kita sering dihadapkan pada dilema dan realitas sosial-politik yang mengganggu irama kehidupan.
Islam mengajarkan bahwa arah dan tujuan hidup adalah Allah subhanahu wata'ala. Jika Allah subhanahu wata'ala adalah sumber kedamaian dan kedamaian itu sendiri, maka prinsip kedamaian harus menjadi perhatian dan refleksi kita bersama agar obsesi dan sinyalemen al-Qur’an yang menjanjikan Islam sebagai jalan keselamatan, ketentraman atau kedamaian dapat terrealisasi dalam lintasan kehidupan kita.
Semoga Allah subhanahu wata'ala menuntun kita untuk menjadi umat yang terbaik untuk ikut menciptakan ketentraman dan kedamaian dunia, agar iman kita semakin kuat dan bertambah, minimal kenyamanan dan kedamaian yang dirasakan oleh orang-orang yang hidup dalam spektrum sosial kita. Sebagai penutup kita perhatikan firman Allah subhanahu wata'ala dalam al-Qur'an surat al Fath ayat 4 :
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ فِيْ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ لِيَزْدَادُوْٓا اِيْمَانًا مَّعَ اِيْمَانِهِمْ ۗوَلِلّٰهِ جُنُوْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۙ
Artinya : “Dialah yang telah menurunkan ketentraman kedalam hati orang orang yang beriman untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada) dan milik Allah lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Mahamengetahui dan Mahabijaksana”. (QS. al Fath ayat 4)
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.