Dampak Peningkatan Populasi, ASEAN dan India Bahas Ketahanan Pangan
Indonesia juga mendorong kerjasama jangka panjang di bidang teknologi pertanian dan pusat penelitian untuk meningkatkan produksi pangan lokal
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Muhammad Zulfikar
![Dampak Peningkatan Populasi, ASEAN dan India Bahas Ketahanan Pangan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menlu-asean-india.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Menlu ASEAN dengan Menlu India di Jakarta, salah satunya membahas kerja sama dalam bidang ketahanan pangan, akibat peningkatan populasi di kedua wilayah.
Indonesia mendorong penguatan kerja sama di bidang ketahanan pangan antara ASEAN dan India.
Hal tersebut disampaikan Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan Menlu ASEAN dengan Menlu India di Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: India Krisis Pangan, Harga Tomat Naik 445 Persen Lebih Mahal Ketimbang Bensin Eceran
Retno mengatakan peningkatan populasi ASEAN dan India bergantung pada ketahanan pangan.
Oleh sebab itu, kerja sama tersebut perlu difokuskan untuk membangun rantai pasokan pangan yang berkelanjutan melalui perdagangan, dialog, dan kebijakan pemerintah yang transparan.
"Kita perlu melakukan lebih banyak upaya untuk memastikan ketersediaan, aksesibilitas, dan keterjangkauan pangan selama krisis,” ujar Menlu Retno.
Indonesia juga mendorong kerjasama jangka panjang di bidang teknologi pertanian dan pusat penelitian untuk meningkatkan produksi pangan lokal dan menguntungkan petani skala kecil.
Baca juga: ASEAN Dorong Cina Percepat Negosiasi Kode Etik di LCS
India akan mengusulkan Pernyataan Bersama Para Pemimpin ASEAN tentang Penguatan Kerjasama dalam Ketahanan Pangan selama Krisis untuk diadopsi pada KTT ASEAN-India mendatang.
Isu kedua yang diangkat Menlu Retno adalah perdamaian dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.
India mengapresiasi dukungan India terhadap ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dan mengajak India untuk berpartisipasi dalam ASEAN Indo-Pacific Forum sebagai wadah dialog pemerintah-swasta untuk kerja sama yang konkrit.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik. India dan ASEAN dapat menjadi bagian dari upaya tersebut. Setiap kelompok minilateral harus mendukung upaya tersebut,” ujar Menlu Retno.
Dalam konteks ini, ASEAN akan mengundang IORA (Indian Ocean Rim Association) dan PIF (Pacific Islands Forum) ke East Asia Summit (EAS) untuk mempromosikan arsitektur regional yang lebih inklusif di Samudera Hindia dan Pasifik.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menyatakan mendukung sentralitas ASEAN, implementasi AOIP, dan rencana penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo-Pasifik di Jakarta pada September mendatang.
Baca juga: ASEAN Minta Rusia Aksesi Protokol Traktat Nuklir SEANWFZ Secepatnya
Dalam pertemuan tersebut, isu-isu yang dibahas antara lain pentingnya sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, pengembangan arsitektur kawasan yang inklusif, kerja sama ketahanan pangan, kesehatan, keamanan siber, perubahan iklim, ekonomi digital, ekonomi biru, dan perdagangan.
Hubungan ASEAN dan India telah menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif sejak November 2022.
Rencana Aksi Kemitraan Strategis ASEAN-India 2021-2025 telah mencapai sekitar 86 persen dari targetnya.
Pertemuan tersebut mengadopsi Annex Plan of Action to Implement the ASEAN-India Partnership for Peace, Progress, and Shared Prosperity (2021-2025).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.