Prabowo Subianto Berikan Saran Pemerintah Daerah Percantik Kota untuk Tarik Wisatawan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan saran kepada para pemimpin daerah di Indonesia untuk mempercantik kota agar bisa menggaet wisatawan.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan saran kepada para pemimpin daerah di Indonesia untuk mempercantik kota agar bisa menggaet wisatawan.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Rakernas XIV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7).
"Saya lihat, kota-kota kita harusnya lebih cantik lagi, lebih indah indah lagi," ujar Prabowo.
Prabowo menekankan, Indonesia perlu pariwisata sebagai devisa negara. Oleh karena itu, jika pemerintah daerah giat mempercantik kotanya masing-masing, hal tersebut dapat lebih membawa minat para wisatawan berkunjung dan menambah pemasukan negara untuk membiayai pembangunan.
"Itu saja yang saya titip," ujar Prabowo.
Ia pun mencontohkan tata kota yang cantik sebagai potensi pariwisata dilakukan Malaysia, yang memiliki 40 juta penduduk dan salah satu penghasilan terbesarnya adalah dari pariwisata.
"Dia satu tahun itu 6 miliar dolar. Thailand juga luar biasa, penghasilan dia pada puncaknya 20 miliar dolar. Kita hanya 6 miliar. Padahal, besar negaranya sepertiga dari kita," kata Prabowo.
Baca juga: Eriko: Pertemuan Megawati-Prabowo Turut Buka Peluang Kerja Sama PDIP dengan Gerindra
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan gagasan pembangunan bangsa secara panjang lebar, yang menyentuh berbagai hal mulai dari ekonomi, politik, geopolitik, hingga hubungan internasional.
Kemudian ketika mendekati bagian akhir pidato, Prabowo mengaku ia masih memiliki banyak slide poin yang telah dipersiapkan.
"Yang terakhir, saya ada banyak slide, ada 33 slide tapi saya dibatasi oleh tuan rumah hanya 30 menit. Ini udah lewat belum?," tanya Prabowo.
Namun, Prabowo mengaku ia diberi waktu yang terbatas dan berguyon "takut" terhadap sosok Bima Arya selaku ketua Apeksi.
Menurut Prabowo, ia merupakan pembicara yang harus patuh terhadap tuan rumah, termasuk mematuhi batasan waktu pidato tersebut.
"Jadi kalau disini saya harus patuh karena saya ini sudah purnawirawan. Kalau dulu Pak Bima takut sama saya. Sekarang saya takut sama Pak Bima, dia ketua Apeksi," jelasnya. (*)