Sensus Pertanian 2023: Menjawab Tantangan Pertanian Indonesia
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menjelaskan setidaknya ada empat tantangan pertanian nasional saat ini.
TRIBUNNEWS.COM - Sektor pertanian Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan yang membutuhkan solusi agar mampu mencapai ketahanan pangan yang diinginkan.
Pada webinar bersama Sinar Tani bertajuk “Sensus Pertanian dan Pentingnya bagi Pelaku Usaha Pertanian” awal Juni lalu, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menjelaskan setidaknya ada empat tantangan pertanian nasional saat ini.
Pertama, sisi kelembagaan petani, pertanian nasional masih membutuhkan manajemen data pangan berbasis kebijakan. Selain itu, perlu segera didorong penguatan koordinasi lintas sektor dan antarlembaga pemerintahan, serta penguatan kelembagaan pada tingkat petani.
Baca juga: Dicanangkan Presiden Jokowi, Sensus Pertanian 2023 Didukung Berbagai Kementerian/Lembaga
Kedua, penguatan SDM dan riset pertanian. Petani di Indonesia masih sangat memerlukan dukungan pendidikan dan pengasahan keterampilan agar bisa mengimbangi kemajuan dunia pertanian yang semakin modern.
Terlebih untuk meningkatkan literasi di bidang keuangan agar pelaku usaha pertanian memiliki bekal manajerial keuangan yang baik. Perlu diingat, usaha pertanian membutuhkan modal yang tidak sedikit sehingga pelaku usaha harus cermat dan bijak dalam mengambil keputusan.
Di samping itu, petani di Indonesia perlu lebih mampu memanfaatkan teknologi demi menghasilkan hasil panen yang lebih melimpah dan bermutu. Teknologi dapat membantu petani menghemat air, mengurangi penggunaan pupuk, dan menekan pemakaian pestisida. Untuk itu, perlu dilakukan riset pertanian secara berkelanjutan.
Tantangan SDM pertanian berikutnya adalah petani yang kian menua (ageing farmer). Artinya, perlu segera dilakukan regenerasi petani. Bila regenerasi petani ini berjalan lambat bisa berpengaruh pada produktivitas pertanian, yang selanjutnya akan berdampak pada usaha pemenuhan hak pangan masyarakat Indonesia.
Ketiga, penguatan produksi. Percepatan pembenahan pola produksi pertanian mendesak dilakukan. Ini untuk mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Langkah awal yang telah dilakukan pemerintah, antara lain penyediaan input produksi bagi petani seperti pupuk, teknik budidaya, benih, bibit, serta teknologi panen dan pasca panen.
Baca juga: Penting bagi Pelaku Usaha Pertanian, BPS Gelar Sensus Pertanian 2023
Keempat, peningkatan kesejahteraan petani. Tantangan riilnya berupa pengelolaan harga pupuk, biaya pestisida, penyusutan alat, hingga sistem pengupahan tenaga kerja yang bila tidak terkendali akan menggerus pendapatan petani. Pemerintah perlu mengatur dan mengawasi harga pokok penjualan (HPP) dan harga eceran tertinggi (HET) pupuk, pestisida, alat pertanian, dan lain-lain agar berpihak pada petani.
Sebagai solusi untuk menghadapi permasalahan pertanian nasional tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang menargetkan petani dan pelaku usaha pertanian di seluruh wilayah Indonesia.
Lewat ST2023 yang berlangsung hingga 31 Juli 2023, BPS mendata seluruh pelaku usaha pertanian di Indonesia, baik perorangan, kelompok serta perusahaan pertanian berbadan hukum yang mencakup 7 subsektor, yakni tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian.
Adapun tujuan utama dari ST2023 adalah untuk menghasilkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat hingga wilayah terkecil. Selain itu, pelaksanaan ST2023 juga bertujuan untuk memetakan kondisi sarana dan prasarana produksi di seluruh Indonesia dalam rangka mengantisipasi isu ketahanan pangan Indonesia di masa depan.
Dari ST2023 nantinya akan dihasilkan beberapa indikator seperti Data Pokok Pertanian Nasional, Petani Gurem, Indikator SDGs Pertanian, Small Scale Food Producer dan Data Geospasial.
Manfaat dan pemanfaatan hasil ST2023 untuk pertanian
Sebagai satu-satunya instrumen pengumpulan data yang dapat menghasilkan data pertanian hingga wilayah terkecil, data hasil ST2023 ditujukan untuk menjawab isu global dan tantangan nasional, sehingga dapat mendukung transformasi sistem pangan dan pertanian
Lewat pendataan yang menyeluruh, BPS melalui ST2023 akan menghasilkan potret perubahan struktur pertanian Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. Dengan begitu, akan didapatkan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan serta data yang dapat digunakan sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang saat ini.
Data yang dihasilkan dari ST2023 diharapkan akan bermanfaat sebagai rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian, sehingga meningkatkan kualitas desain kebijakan yang diformulasikan.
Dengan data yang akurat, para pemangku kepentingan pun akan mampu menyusun tahapan mitigasi untuk bisa menghadapi berbagai ancaman yang ada.
Dengan pendataan ini, berbagai aktivitas sektor pertanian di seluruh Indonesia, mulai dari jumlah petani, struktur usaha tani, jumlah petani milenial dan kondisi urban farming juga akan dicatat dalam rangka mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Selain itu, data yang lengkap berisi tren jenis tanaman pertanian, pola tanam, sebaran ketersediaan pupuk, penggunaan bahan kimia dan sebagainya, bisa dijadikan basis evaluasi untuk menciptakan model usaha pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Bagi pelaku usaha pertanian, data yang lengkap juga akan sangat membantu mereka dalam memproyeksikan potensi bisnis di masa mendatang sekaligus risiko yang sekiranya akan muncul. Sehingga, pendataan ini bisa bermanfaat dalam rangka mendukung kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani ke depannya.
Baca juga: Demi Akurasi Data, Masyarakat Diimbau Jujur Jawab Pertanyaan Sensus Pertanian 2023
Selain itu, ST2023 diharapkan dapat menjawab isu strategis terkini di sektor pertanian. Dengan begitu, manfaat besar juga akan dirasakan para petani, khususnya petani milenial yang melek teknologi informasi dan komunikasi.
Data hasil ST2023 bisa dimanfaatkan secara optimal dengan bantuan kecerdasan buatan, pemetaan spasial dan aplikasi analisis data guna memprediksi pola dan tren pertanian modern yang akan datang.
Dengan berbagai manfaat yang akan dirasakan, diharapkan para pelaku usaha pertanian dapat berpartisipasi aktif dalam ST2023 dengan menerima petugas lapangan ST2023, serta memberikan jawaban sesuai dengan sejujur-jujurnya.
Bersama-sama kita sukseskan pelaksanaan ST2023 demi sektor pertanian Indonesia yang lebih maju. Data pertanian lebih akurat, petani lebih sejahtera!
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.