Ephorus HKBP hingga Indikator Politik Berbagi Ilmu Bersama Mahasiswa Kristen Berbagai Negara
Tiga tokoh agama, peneliti politik dan lingkungan hidup berbicara di hadapan delegasi mahasiswa Kristen dari berbagai Negara yang tergabung dalam
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga tokoh agama, peneliti politik dan lingkungan hidup berbicara di hadapan delegasi mahasiswa Kristen dari berbagai Negara yang tergabung dalam World Student Christian Federation.
Mereka adalah Pdt. Dr. Robinson Butarbutar selaku Ephorus HKBP, Burhanudin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, dan Leonard Simanjuntak dari GreenPeace Indonesia.
Pendeta Robinson Butarbutar mengutarakan mengenai keadaan dunia yang masih dilanda perang, terjadinya krisis iklim dan kelaparan yang melanda beberapa kawasan.
"Dunia sedang menghadapi Perang Ukraina, pemanasan bumi, kelaparan yang terjadi dibeberapa tempat" kata lulusan STT HKBP Pematangsiantar ini dalam keterangan yang diterima, Senin (17/7/2023).
Pendeta lulusan London Bible College, London, dan Doktoral di Trinity Theological College, Singapura ini mengajak para mahasiswa yang hadir tentang perlunya generasi muda Kristen, membangun kerjasama antar pemuda dengan tidak melihat latar belakangnya, yang merupakan modal dari semangat Pluralisme yang dimiliki Indonesia untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi persoalan dunia.
"Pemuda Kristen harus kerja keras dengan umat manusia dengan berbagai latar belakang, ini merupakan semangat Pluralisme yang dimiliki oleh Indonesia. Menjadi kesempatan pemuda dan mahasiswa untuk bersatu padu mengatasi masalah-masalah yang ada seperti perang, perubahan iklim dan kelaparan" ujar Robinson.
Pada kesempatan yang sama, Burhanudin Muhtadi menyampaikan perjalanan perkembangan demokrasi dan politik di Indonesia secara gambaran makro.
"Indonesia telah mengalami perkembangan masa-masa Demokrasi dan Politik dengan sangat baik. Melalui masa orde lama, orde baru sampai masa reformasi sekarang ini," ujar dosen Pascasarjana Universitas Paramadina ini.
Keadaan politik Indonesia yang digambarkan melalui pemerintahan Presiden Jokowi mendapat kepercayaan masyarakat yang tinggi.
"Pemerintahan di masa ini mengalami kepercayaan masyarakat yang tertinggi," sambung penulis buku Kuasa Uang: Politik Uang dalam Pemilu Pasca-Orde Baru ini.
Selain itu, Burhanuddin juga menceritakan perkembangan partai-partai Politik di Indonesia yang memiliki alirannya masing-masing.
Perkembangan Politik yang lahir dari identitas Indonesia, tergambar dari partai politik yang memiliki ciri-ciri tertentu seperti NU yang melahirkan partai PKB, Partai PAN yang mencirikan dengan Muhamadiyah.
"Beberapa partai menggambarkan diri dengan kelompok-kelompok yang ada di Indonesia, seperti PKB misalnya, yang identik dengan NU," ungkapnya.
Leonard Simanjuntak menyampaikan mengenai krisis iklim dan persoalan lingkungan dengan mengambil contoh di Indonesia dan global. Serta berharap para mahasiswa bisa mengambil bagiannya masing-masing.
"Situasi krisis iklim dan persoalan lingkungan yang terjadi di indonesia dan global. Berharap mereka mengambil langkah kongrit mengatasi krisis iklim dengan bagiannya masing-masing," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Leo juga menyampaikan harapan semoga konferensi yang dilaksanakan mahasiswa Kristen sedunia ini bisa memberikan komitmen mengenai demokrasi, HAM, dan lingkungan.
"Ini sangat baik, dengan menyatukan aspirasi dari berbagai belahan dunia melalui konferensi mahasiswa Kristen dunia. Berharap konferensi bisa memberikan komitmen membahas mengenai Demokrasi, Hak Asasi dan Lingkungan. Semoga konferensi bisa mengambil sikap yang krusial tentang eksistensi manusia dan planetnya," kata Greenpeace Indonesia Country Director yang menjabat sejak 2016 ini.
Pertemuan yang dibuat dalam malam bersama ini, dilaksanakan di kediaman Maruarar Sirait jalan Diponegoro no 33, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu, 16 Juli 2023 disela-sela agenda WSCF di Jakarta.
Pertemuan yang berlangsung sekitar 4 jam tersebut diawali dengan lagu-lagu yang energi dari RnB band, kemudian bang Ara sapaan Maruarar Sirait menyampaikan salam dan sapaan kepada semua delegasi yang hadir.
Dimulai dengan memperkenalkan ibu Shinta Sirait istri bang Ara, lalu Yosua Sirait anak pertama yang merupakan lulusan Fakultas Hukum dari Universitas Indonesia dan Amaris Sirait putri bungsu bang Ara yang sementara kuliah di Inggris.
"Amaris bantu menerjemahkan, ini istri saya Shinta Sirait, ini anak pertama saya namanya Yosua Sirait lulusan Hukum Universitas Indonesia. Dia sekarang bekerja dibidang bisnis yang bungsu Amaris" kata politisi kawakan tersebut.
Mantan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan 3 periode ini kemudian menyampaikan terimakasih atas kehadiran dikediamannya dan sangat gembira menyambut kedatangan para delagasi.
Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Singgung Mahasiswa yang Pindah Kewarganegaraan di Acara PPI
Dia lalu menjelaskan bahwa makanan yang akan disajikan adalah khas Batak dan lagu-lagu Indonesia.
"Malam ini kita makan makanan Indonesia khas Batak, sambil diiringi musik dari RnB dengan lagu Indonesia," kata senior GMKI tersebut.
Sementara itu, Sekjen WSCF Marcello Leitez menyampaikan terimakasih mewakili delegasi yang hadir atas jamuan dari keluarga Maruarar Sirait, peserta delegasi merasa terkesan dan bahagia atas apa yang mereka terima, serta berharap kebaikan bagi keluarga.
"Kami terkesan, bahagia atas jamuan ini. Semoga kebaikan bagi keluarga terus terus ada. Cerita baik ini akan kami sampaikan kepada teman-teman kami," ungkap pria yang berasal dari Argentina ini.
Dalam acara ramah tamah tersebut, juga ditandai dengan penyerahan tanda cendera mata dari delegasi ke keluarga Maruarar Sirait sambil mengenang perjuangan Sabam Sirait atas upayanya selama ini memperjuangkan Demokrasi dan keadilan bukan hanya di Indonesia tapi juga sampai dibelahan dunia lain.
Sebagai orang Batak, Ara tidak lupa memberikan Ulos kepada delegasi sebagai tanda kasih dari keluarga. Nuansa semakin hidup, karena diiringi lagu-lagu Batak yang sangat hidup.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) menjadi tuan rumah kegiatan WSCF yang mengusung Tema : Rejoice in Hope dan Sub Tema : Envisioning ecumenical youth advocacy and solidarity in the 21st century : humant rights, gender justice, and leadership engagement ini.
Beberapa agenda kegiatannya, yaitu staf and officer meeting wscf global, Internasional seminar humant right and fundamentalism dan Regional committee meeting.
Berlangsung sejak tanggal13 sampai 24 Juli 2023 di Sedayu hotel Kelapa Gading.
Pembicara yang akan terlibat dalam kegiatan ini antara lain Yasonna Laoly selaku Menkumham yang juga senior GMKI, Jerry Sambuaga selaku Wakil Menteri Perdagangan, Dekan Fisipol UKI Angel Damayanti,dan Marcello Leitez Sekjen WSCF.
Delegasi Mahasiswa ini berasal dari WSCF Regions : Africa - Asia Pacific - Europe - Middle East - Latin America and The Caribbean - Nort America dan WSCF Asia Pacific yaitu Indonesia, Australia, Bangladesh, Bhutan, Cambodia, Fiji, Hong kong, India, Japan, Korea, Malaysia, Myanmar, Nepal, New Zealand, Pakistan, Papua New Guenea, Philippines, Singapore, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Timor Leste.
WSCF merupakan organisasi mahasiswa Kristen sedunia yang sudah ada sejak tahun 1895, dimana GMKI menjadi salah satu anggotanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.