Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erwin Aksa Sebut Rekomendasi Dewan Pakar Tidak Wajib Dieksekusi: Golkar Partai Tbk

Erwin Aksa menururkan bahwa Golkar merupakan partai terbuka sehingga semuanya bisa bebas berbicara.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Erwin Aksa Sebut Rekomendasi Dewan Pakar Tidak Wajib Dieksekusi: Golkar Partai Tbk
Tribunnews.com/ Igman Ibrahim
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023). Erwin Aksa menyebut rekomendasi rapat pleno dewan pakar partai Golkar tidak wajib dieksekusi. Baginya, partai berlambang beringin itu merupakan partai terbuka atau Tbk. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwin Aksa menyebut rekomendasi rapat pleno dewan pakar partai Golkar tidak wajib dieksekusi. Baginya, partai berlambang beringin itu merupakan partai terbuka atau Tbk.

Sebagaimana diketahui, Dewan Pakar Partai Golkar mengeluarkan tiga poin penting rekomendasi. Satu di antaranya meminta Airlangga Hartarto untuk bisa menetapkan cawapres paling lambat Agustus 2023.

Baca juga: Dorong Munaslub Golkar, Ridwan Hisjam: Saya Tidak Mau Menurunkan Airlangga

"Kan rekomendasi aja, kan rekomendasi bukan berarti dieksekusi kan," ujar Erwin Aksa saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Erwin Aksa menururkan bahwa Golkar merupakan partai terbuka sehingga semuanya bisa bebas berbicara. Sebaliknya, partai pohon beringin itu disebut tidak punya pemilik.

"Kan partai Golkar partai Tbk. Jadi stakeholdernya boleh bebas berbicara. Jadi tidak ada. Partai Golkar kan tidak punya pemilik. Anggota penerus boleh silakan lakukan kritik kepada internal itu bagus itulah membuat Partai Golkar membina diri," jelasnya.

Baca juga: Disidang Dewan Etik Golkar Selama 3 Jam, Ridwan Hisjam Tegaskan Munaslub Konstitusional

Lebih lanjut, Erwin Aksa menambahkan bahwa partai Golkar memutuskan sesuatu berdasarkan anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART). Karena itu, seluruh kader harus mengikuti peraturan yang ada.

Berita Rekomendasi

"Di partai Golkar itu munasnya mengatakan kader partai Golkar diharapkan ikut menjadi nomor 1 atau menajdi nomor 2. Dan juga mencari momentum yang tepat, untuk berkoalisi. Jadi isinya begitu. Kemudian diberikan mandat kepada ketua umum untuk menjalankan itu. Rekomendasi munas itu," pungkasnya.

Sebelumnya, Dewan Pakar Partai Golkar mengeluarkan tiga poin penting rekomendasi dalam Rapat Pleno ke-VIII yang dilakukan pada Minggu (9/7/2023) kemarin.

Poin penting yang menjadi penekanan Dewan Pakar Partai Golkar yakni menyarankan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk membentuk koalisi atau poros baru.

Rekomendasi itu tertuang dalam surat Dewan Pakar Partai Golkar Nomor B-/WANKAR/PG/VII/2023 tertanggal 10 Juli 2023 dan ditandatangani oleh Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono dan Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar Ganjar Razuni.

"Membentuk poros baru di luar bakal koalisi pencapresan yang sudah ada, sejauh memenuhi electoral-presidential," tulis hasil rekomendasi itu dikutip Selasa (11/7/2023).

Sebagaimana diketahui, hingga kini Partai Golkar tergantung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Baca juga: VIDEO Respon Airlangga Soal 3 Kader Golkar Hadir di Acara NasDem: Surya Paloh Itu Alumni Golkar

Akan tetapi, PPP sudah terlebih dahulu mengatakan sikap dukungannya di Pilpres dengan menyatakan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 

Posisi tersebut yang membuat PPP akhirnya resmi menyatakan kerjasama dengan PDIP dalam kontestasi Pilpres mendatang.

Dengan dibentuknya koalisi baru itu dinilai Dewan Pakar Golkar menjadi modal penting agar Golkar bisa berkontestasi dalam Pilpres 2024. 

Apalagi, sejauh in, Partai Golkar masih menyapakati hasil Rakernas partai yang menyatakan mengusung Airlangga Hartarto sebagai capres.

"Selain itu, poros baru ini akan membangkitkan moril seluruh Caleg Partai Golkar sebagai pejuang-pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024," bunyi surat tersebut.

Selanjutnya, Dewan Pakar Partai Golkar juga meminta Airlangga Hartarto yang disepakati sebagai capres dari Golkar untuk segera menentukan cawapresnya.

Dewan Pakar Partai Golkar meminta kepada Airlangga Hartarto untuk bisa menetapkan cawapres paling lambat Agustus 2023.

"Sesegera mungkin dengan batas waktu selambatnya sebelum bulan Agustus berakhir," lanjut surat tersebut.

Poin terakhir, Dewan Pakar Partai Golkar juga meminta kepada Airlangga Hartarto untuk membuat program Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat.

Agenda itu dinilai penting dalam rangka mengenalkan Golkar kepada rakyat hingga mempermudah memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas