Pulihkan Cianjur Pasca Gempa, Brantas Abipraya Bangun Kembali Infrastruktur Vital
PT Brantas Abipraya (Persero) membangun kembali infrastruktur dan beberapa fasilitas yang rusak di Cianjur, Jawa Barat pasca terkena bencana gempa.
Penulis: Vincentius Haru Pamungkas
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Komitemen PT Brantas Abipraya (Persero) untuk selalu hadir membangun negeri kembali dibuktikan dengan membangun kembali infrastruktur di Cianjur, Jawa Barat pasca terkena bencana gempa yang terjadi pada akhir tahun lalu. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemulihan dan peningkatan infrastruktur di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Cianjur.
Adapun beberapa pekerjaan infrastruktur pendukung lainnya yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi ini untuk membangun kembali beberapa fasilitas yang rusak pasca gempa selain huntap untuk masyarakat yaitu, pembangunan RSUD di Kabupaten Cianjur, bangunan Gedung DPRD, Gedung Markas Komando Distrik Militer (Makodim) Cianjur, pembangunan sekolah di Cilaku Kabupaten Cianjur serta Proyek TPAS (Tempat Pembuangan Akhir Sementara dan Penataann Landfill Sementara Pasir Sembung, Kabupaten Cianjur, Kecamatan Cilaku.
“Setelah menyelesaikan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Tahap I yang berada di Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit dan Huntap Tahap II yang berada di Kecamatan Mande sebanyak 151 unit, dan akan ditambahkan 190 unit di Kecamatan Cipanas,” ujar Purnomo, Direktur Operasi II Brantas Abipraya.
Baca juga: Ada Andil Besar Brantas Abipraya dalam Pembangunan Tol Cisumdawu yang Baru Diresmikan Presiden
Pada pengerjaan TPAS, BUMN konstruksi ini membangun di atas lahan seluas 7 Hektar (Ha) dengan penggunaan lahan seluas kurang lebih 4 Ha. Dikerjakan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), pembangunan ini dimulai Desember 2022 dan ditargetkan tuntas pada akhir Juli 2023 ini.
Sedangkan untuk pengerjaan RSUD Sayang Cianjur Brantas Abipraya menargetkan tuntas pada Agustus tahun ini. Pada fasilitas pendidikan, BUMN Karya ini membangun 35 sekolah di Kecamatan Cilaku dan Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Kesemuanya itu ditargetkan tuntas pada Juli dan Agustus tahun ini.
“Kami berharap pembangunan infrastruktur di Cianjur ini dapat membangkitkan kembali perekonomian dan tentunya kami selalu mengutamakan keunggulan mutu serta kualitas bangunan. Semoga pembangunan ini dapat memberikan kehidupan yang nyaman untuk aktivitas sehari-hari dan layak untuk masyarakat,” ungkap Purnomo.
Meski gempa Cianjur sudah cukup lama berlalu, sebagai tambahan informasi sebelumnya gempa berkekuatan magnitudo 5,6 menimpa Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11) silam. Gempa Cianjur merupakan salah satu peristiwa bencana alam yang dampaknya begitu dirasakan, gempa yang terasa hingga Jakarta ini menelan korban jiwa hingga 600 orang.
Baca juga: Update Perbaikan Fasilitas Publik Terdampak Gempa Cianjur, 1 Puskesmas dan 29 Sekolah Sudah Selesai