Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Jadi Ketua Umum Golkar, Dewan Pakar Ingatkan Bahlil Tak Ada 'Rekam Jejak'

Menurutnya, pengalaman Bahlil belum merasakan asam dan garamnya perjuangan di Partai Golkar belum terlihat.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ingin Jadi Ketua Umum Golkar, Dewan Pakar Ingatkan Bahlil Tak Ada 'Rekam Jejak'
Nitis Hawaroh
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Ia dinilai belum memiliki rekam jejak untuk maju mencalonkan diri menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Dewan Pakar Partai Golkar, Ganjar Razuni mengatakan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia belum memiliki rekam jejak untuk maju mencalonkan diri menjadi ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.

Pemahaman anatomi kelompok strategis dan orang di dalam partai ini belum terlihat. Kenal sosok orang di dalam partai itu sangat penting dalam manajemen partai

Ganjar mengatakan sejatinya setiap kader memang memiliki hak untuk maju mencalonkan diri sebagai ketua umum.

"Menjadi pertanyaan juga, apa kontribusi dan keterlibatan Bahlil di Partai Golkar. Maka rekam jejaknya belum terlihat di dalam Partai Golkar," kata Ganjar kepada wartawan, Senin (24/7/2023).

Menurutnya, pengalaman Bahlil belum merasakan asam dan garamnya perjuangan di Partai Golkar belum terlihat.

"Bagaimanapun juga, jam terbang itu penting," ucap Ganjar.

Berita Rekomendasi

Ganjar menjelaskan keterlibatan dalam partai hingga pemahaman tentang sekrup-sekrup politik Partai Golkar sangat penting bila mencalonkan menjadi ketua umum.

"Pemahaman anatomi kelompok strategis dan orang di dalam partai ini belum terlihat. Kenal sosok orang di dalam partai itu sangat penting dalam manajemen partai," ucapnya.

Baca juga: Tanggapi Bahlil yang Siap Maju Ketum Golkar, Zaki: Tak Ada Munaslub, Tunggu Munas Nanti

Dia menegaskan menjadi ketua umum Partai Golkar haruslah sosok yang berakar ke bawah dan berpucuk ke atas.

"Kedua hal ini harus menyatu dalam talenta dan genetik Partai Golkar. Akar ini belum terlihat. Jadi Bahlil mesti banyak orientasi dulu. Ini partai besar dan partai senior di Indonesia sejak 20 Oktober 1964," jelas Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar juga mempertanyakan peran penting Bahlil dalam membangun Partai Golkar.


"Sebagai kader Partai Golkar kami belajar tentang prinsip senioritas. Dia harus bersabar setidaknya hingga 2024," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas