Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Negara, Jakarta.

Salah satu menteri yang menghadiri ratas yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang diketahui pada hari sebelumnya diperiksa sebagai saksi oleh Kejaksaan Agung terkait perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO).

Rapat tersebut diketahui selesai sekira pukul 15.30 WIB dan para menteri kabinet pun keluar secara bersamaan, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Efendy, Menteri PPN Suharso Monoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Airlangga diketahui menjadi menteri terakhir yang keluar dari istana. Dirinya keluar sekira pukul 17.00 WIB.

Saat ditanya soal apa yang dibahas, Airlangga menjawab bahwa ratas tersebut membahas devisa hasil ekspor.

"Mulai devisa hasil ekspor tapi kita akan matangkan sektornya, nanti akan segera rilis bersama dengan BI dan Menteri Keuangan," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Airlangga mengatakan bahwa pemerintah telah menerima surat dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Kita sudah terima surat dari OECD yang menyambut baik Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang masuk. Dan itu sudah diinformasikan kepada seluruh anggota OECD dan akan dibuat roadmap untuk menjadi member," tandas Airlangga.