Gus Yahya: NU Harus Jadi Solusi Bagi Persoalan Masyarakat
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil meminta agar semua lembaga di bawah NU tidak melaksanakan program sendirian melainkan menggandeng pihak lain.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil meminta agar semua lembaga di bawah NU tidak melaksanakan program sendirian melainkan menggandeng pihak lain untuk diajak kerja sama.
Mandiri, kata Gus Yahya, tidak berarti semua harus dikerjakan sendiri.
Hal itu disampaikan Gus Yahya saat sambutan dalam pembukaan Rakernas LP-PBNU bertajuk 'Membumikan Ekonomi Nahdlatul Ulama’ di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (28/7/2023).
“Jangan sampai lembaga terlihat sibuk ke sana ke mari meminta sumbangan. Kesibukan yang terlihat haruslah kesibukan membangun kerja sama yang bermartabat dengan pihak lain untuk mencari solusi bagi persoalan yang dihadapi masyarakat,” kata Gus Yahya.
Menurut Gus Yahya, kerja sama yang bermartabat dengan pihak lain sangat dibutuhkan agar program-program yang dicanangkan bisa tereksekusi dengan cepat. Selain bermartabat, kerja sama mesti saling menguntungkan.
Sebelum kerja sama, Gus Yahya berharap, lembaga-lembaga memandang semua masalah yang dihadapi masyarakat dengan jernih. Dari masalah-masalah itulah kemudian dicarikan solusi.
Baca juga: Dukungan dari PBNU Dinilai Makin Meningkatkan Peluang PAN Lolos Parlemen
“Sehingga program-program yang dicanangkan tidak hanya bagus di atas kertas tapi juga mesti ada hasilnya atau berdampak ke masyarakat,” ucap dia.
Gus Yahya yakin, NU bisa menjalankan program-program yang baik dan menjadi solusi bagi masyarakat. Sebab, NU memiliki instrumen yang lengkap hingga ke bawah.
“Syaratnya tadi itu identifikasi masalah yang dihadapi masyarakat, carikan solusi riil, dan jalin kerja sama untuk mengatasinya,” terang Gus Yahya.
Sementara, Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Tyovan Ari Widagdo menyebut, untuk mengatasi sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat, lembaganya mencanangkan tiga program.
Baca juga: Soroti Pertemuan PBNU dan Muhammadiyah Jelang Pemilu, Wapres Minta Ormas Cegah Polarisasi
Tiga program itu bakal menjadi pengembangan LPNU untuk terus meningkatkan ekonomi bagi warga Nahdliyin.
"Tiga pilar itu yakni menyangkut pemberdayaan ekonomi keumatan, pemberdayaan ekonomi perkumpulan, dan pemberdayaan ekonomi pesantren," kata Tyovan.
Tyovan menjelaskan, untuk pemberdayaan ekonomi keumatan LPNU bakal konsen mencari akses pekerjaan hingga pemberdayaan UMKM warga Nahdliyyin.
Untuk memudahkan warga Nahdliyin mendapatkan informasi tentang pekerjaan, LPNU bakal menggunakan teknologi terkini. Penggunaan teknologi ini sangat penting agar warga Nahdliyin bisa dengan cepat mengakses semua informasi pekerjaan yang tersedia sehingga tercipta ekosistem yang kondusif.
"Jadi fungsi LPNU akan mendatangi industri besar dan akan minta arahkan agar perekrutan pekerja dari warga Nahdliyin," kata dia.
Selain itu, lanjut Tyovan, melalui bisnis serta pembukaan akses usaha dan berdagang bagi warga NU lewat offline maupun online. Tentu, melalui paket usaha yang bisa dijalankan, kerjasama dengan mitra dan pemberian permodalan awal.
"Kami ingin UMKM bisa meroket, akselesaris usaha membantu UMKM Nu bisa berjalan, akses permodalan dan bantuan, serta pelatihan usaha hingga monitoring," ujar Tyovan.
Sementara soal pemberdayaan ekonomi perkumpulan, pihaknya bakal menggerakan unit-unit usaha dengan memanfaatkan potensial yang ada di daerah masing-masing. Dia menyakini, setiap daerah memiliki potensi usaha yang berbeda-beda.
"Inilah Inisiasi yang sudah dilakukan di PCNU, bahkan asetnya sampai miliaran. Ini pula yang harus menjadi inspirasi," ujarnya.
Tyovan berharap momentum Rakernas LPNU ini bisa dijadikan semangat untuk menjalankan program-program yang telah dicanangkan bersama.
"Semangat itu kita lanjutkan untuk penguatan ekonomi NU, yang menggerakan adalah kita semua disini. Semangat itu harus terus kita nyalakan," tegas dia.