Gibran Bantah Jadi Jurkam Ganjar, Pengamat: Sepertinya Ada Sesuatu
Gibran Rakabuming Raka membantah menjadi juru kampanye (jurkam) calon presiden (capres) dari partainya PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno angkat bicara terkait Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka membantah menjadi juru kampanye (jurkam) calon presiden (capres) dari partainya PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Adi mengatakan, jawaban Gibran terlihat ngambang.
Lanjutnya, hal inilah yang selalu memunculkan spekulasi liar di kalangan publik bahwa Gibran sampai saat ini belum terlihat jelas ke mana arah dukungan politiknya di Pilpres 2024 nanti.
Menurut Adi, biasanya kader partai politik (parpol) akan senang jika disebut jurkam.
"Biasanya setiap kader partai, termasuk PDIP pastinya sangat senang dan merasa tersanjung jika disebut jadi juru kampanye. Karena itu tugas mulia partai dalam pemenangan," kata Adi, saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (29/7/2023).
Adi menuturkan, bantahan dari putra Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) itu menimbulkan kesan seakan-akan ada sesuatu yang belum selesai soal pilihan politik Gibran di 2024 nanti.
"Gibran justru membantah. Seakan-akan ada sesuatu yang belum selesai yakni soal pilihan politiknya di 2024. Padahal PDIP sudah memutuskan Ganjar sebagai capres di mana semua kader PDIP tegak lurus mestinya," jelas Adi.
Adi menyebut selama jawaban Gibran masih terlihat normatif, ngambang, dan cenderung abu-abu, selama itu pula akan selalu muncul tafsir liar soal sikap politik Gibran di 2024.
Baca juga: Pengamat Respons Gibran Bukan Jurkam Ganjar: Kita Tak Tahu Dia Dukung Prabowo atau Tidak
"Padahal Gibran kader PDIP yang sejatinya eksplisit menyebut jagoannya di pilpres 2024. Sepertinya ada sesuatu pada Gibran yang sampai saat ini belum hitam putih menyebut pilihan politiknya. Entah itu apa," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.