Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Tak Mau Indonesia Jadi Seperti Suriah atau Afghanistan

Prabowo meminta masyarakat Indonesia tidak boleh diadu domba dalam pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kali ini.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Prabowo Tak Mau Indonesia Jadi Seperti Suriah atau Afghanistan
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat acara puncak hari lahir (Milad) Partai Bulan Bintang (PBB) ke-25 di ICE BSD, Tangerang pada Minggu (30/7/2023) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto meminta Republik Indonesia terpecah belah.

Dia mengaku tidak mau RI menjadi seperti Suriah maupun Afghanistan.

Demikian disampaikan Prabowo dalam sambutan acara puncak hari lahir (Milad) Partai Bulan Bintang (PBB) ke-25 di ICE BSD, Tangerang pada Minggu (30/7/2023).

Awalnya, Ia meminta masyarakat Indonesia tidak boleh diadu domba dalam pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 kali ini.

Sebaliknya, semua anak bangsa diminta bersatu meskipun pilihannya berbeda.

"Saya semakin yakin bahwa kita tidak boleh diadu domba lagi kita tidak boleh pecah belah lagi kita harus bersatu berbeda itu baik di ujungnya," kata Prabowo.

Berita Rekomendasi

Prabowo berkomitmen untuk menjaga kerukunan dalam pilpres kali ini. Sebaliknya, tidak boleh ada kontestasi politik menimbulkan permusuhan.

"Saya di mana-mana bertekad untuk bekerja demi kerukunan. Persaingan politik itu adalah baik tapi tidak boleh jadi permusuhan politik," jelasnya.

Lalu, Prabowo pun berbicara mengenai negara-negara yang menjadi negara konflik karena tidak bersatu. Dia pun mencontohkan negara Suriah hingga Afghanistan.

"Marilah kita belajar dari perkembangan negara-negara lain marilah kita lihat apa yang terjadi di negara-negara saudara-saudara kita. Apa yang terjadi di Suriah yang terjadi di Irak yang terjadi di Afghanistan yang terjadi di Somalia yang terjadi di Libya lihat kita tidak boleh," jelasnya.

"Perbedaan politik demokrasi kita harus demokrasi yang khas Indonesia jangan ikut-ikut demokrasi bangsa lain jangan ikut-ikut demokrasi yang caci maki demokrasi yang menganjurkan kebencian yang hanya mau menang sendiri," sambungnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas