10 Puisi Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus, Cocok Dibaca saat HUT RI ke-78
Simak 10 contoh puisi Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Contoh puisi ini cocok dibaca saat HUT RI ke-78.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
Selama mentari masih menyinari dunia
Aku takkan berhenti sedetik pun
Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan
Walaupun hingga aku menyatu dengan tanah negeriku
Bersatulah wahai penerus bangsa
Bulatkan tekadmu dan tegarlah bagai batu karang
Keraskan segala usahamu serta keraskan pula suaramu
Karena setiap usaha yang keras takkan mengkhianati
Harapanku akan selalu mengiringi
Untuk tanah negeri ini setiap hari
Aku tidak ingin lagi
Melihat ibu pertiwi tersiksa hati
Baca juga: 4 Link Download Logo HUT RI ke-78, serta Aturan dan Larangan Penggunaannya
3. Kemerdekaan di Tanah Air
Oleh: Arbak Othman
Selagi kita tidak dapat keluar dari gua hitam
Selagi itulah kita pengkhianat kemerdekaan
Tak siapa dan bukan siapa
Sesiapa sahaja yang melakukan.
Kemerdekaan di tanah air ini
Bukan pesta jembalang menari
Dan mengilai di pelabuhan retak, tapi
Landasan yang semestinya maruah dan keperibadian suci
Dan setiap pesongan jati diri yang unggul ini
Akan dicaci sehabis benci.
4. Kuukir namamu, Pahlawan
Oleh: M. Taufiq Affandi
Seperti awan merajut hujan
kusulam namamu di langitku
langit yang Allah bentangkan melalui perihmu
oksigen segar kemerdekaan
yang mengalir dari sesak dadamu
kuhirup seperti aliran sungai surgawi
Seperti akar merambat tanah
kuukir namamu, Pahlawan
dalam-dalam
bukan untuk kukenang
bukan untuk menghiasi bilikku
namun, petuah perjuangan bagiku
Apa yang menggerakkan beranimu?
Apa yang mendobrak takutmu?
Di mana gentar itu?
Tentu saja… tentu saja… ia sirna
pada detik cintamu pada Indonesia terusik
pada detik itu… kekuatan yang tak tampak menguatkanmu
Aku akan berdiam sejenak
di tendamu malam ini
beberapa saat saja
hingga kulitku merasakan dinginmu
dan perutku merasakan laparmu
mataku merasakan perihmu
lalu aku akan mengambil
sisa-sisa aura kosmosmu yang menjejak
kuserap dalam pori-poriku
kuhirup sekuat-kuatnya
hingga mengalir ke dalam nadiku
hingga kuharap kau tahu, kini aku yang jaga merdeka itu
Kuukir namamu, Pahlawan
pada gunung, pada laut
pada udara, pada puisi burung
di tiap huruf namamu, Pahlawan
ada suku kata merdeka
ada doa… untukmu
Baca juga: Perayaan HUT RI ke-79 Akan Digelar di IKN Tahun 2024, Pembangunan Istana Ditargetkan Selesai
5. Pemuda Pahlawan
Gelagat keharuan tercium bagai bangkai kecoa yang mulai hancur
Waktumu tidak banyak di atas fana
Rapatkan jari-jemarimu agar sampai menuju menara
Bulatkan tekadmu untuk melawan arus kebencian setiap manusia-manusia itu
Kukuhkan dua kakimu sampai ke kepala
Tarik tali pelontar kain merah putihmu