TRIBUNNEWS.COM - Inilah cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok, 1 Agustus 2023.

Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, besok.

Berdasarkan informasi terbaru dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 21 wilayah di Indonesia.

Terdapat 5 wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang.

Sementara 16 wilayah lainnya juga mengalami hujan, disertai kilat dan angin kencang.

Kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh bibit siklon tropis yang terjadi di beberapa wilayah.

Baca juga: Cuaca Besok - BMKG: Waspada 16 Wilayah Diperkirakan Alami Hujan Lebat pada Selasa, 1 Agustus 2023

CUACA EKSTREM

Wilayah yang berpotensi terjadi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Bengkulu

- Jambi

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Selasa, 1 Agustus 2023: Bogor dan Bandung Cerah Berawan

- Kep. Bangka Belitung

- Lampung

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Cuaca Besok BMKG Senin, 31 Juli 2023: 7 Wilayah Potensi Hujan Lebat, 7 Wilayah Potensi Angin Kencang

Wilayah yang berpotensi terjadi angin kencang

- Nusa Tenggara Barat

- Nusa Tenggara Timur

- Sulawesi Utara

- Sulawesi Barat

- Maluku Utara

Baca juga: Peringatan Gelombang Tinggi Besok, 30 Juli 2023, BMKG: Perairan Cilacap Capai Gelombang 4 Meter

Pemicu Cuaca Ekstrem

Bibit Siklon Tropis 95B terpantau di Teluk Benggala barat daya Myanmar, dengan kecepatan angin maksimum 25 knots dan tekanan udara minimum 996 hPa.

Sistem ini bergerak ke arah utara-barat laut, menjauhi wilayah Indonesia.

Potensi bibit 95B untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori Rendah.

Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Samudra Hindia barat Sumatera Barat dan dari Kep. Mentawai hingga Selat Malaka, dari Laut Banda hingga Maluku Utara, dan di Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Intrusi Udara Kering/Dry Intrusion dari Belahan Bumi Selatan (BBS) melintasi wilayah Samudra Hindia barat Banten yang mampu mengangkat massa udara di depan intrusi menjadi lebih hangat dan lembab yaitu di Samudra Hindia barat Sumatera dan di Sumatera bagian selatan.

Peningkatan Kecepatan Angin Permukaan > 25 knot terpantau di Laut Andaman, Laut China Selatan, Samudra Hindia selatan Sumatera, Laut Timor, NTT, dan Laut Arafura, yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang laut di sekitar wilayah perairan tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)