Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Johanis Tanak? Wakil Ketua KPK yang Minta Maaf ke TNI

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak menjadi sorotan setelah meminta maaf kepada TNI buntut penetapan Kepala Basarnas, Henri Alfiandi menjadi tersangka.

Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Siapa Johanis Tanak? Wakil Ketua KPK yang Minta Maaf ke TNI
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda TNI Agung Handoko (kanan) dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (kedua dari kiri) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Inilah sosok Johanis Tanak, satu di antara pimpinan KPK yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (28/10/2022). 

Kemudian ia menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah pada 2016.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin pada 1983 itu juga pernah mengisi pos Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.

Johanis Tanak menjabat sebagai Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.

Ia mengikuti seleksi Calon Pimpinan KPK 2019.

Saat itu, Johanis tidak lolos lantaran tidak mendapatkan suara sama sekali dalam proses voting di DPR.

Baca juga: VIDEO EKSKLUSIF Cerita Wakil Ketua KPK Johanis Tanak Pernah Coba Disuap Rp 500 Juta

Pernah Coba Disuap Rp 500 Juta

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Sepanjang kariernya sebagai jaksa, Johanis mengaku pernah menolak uang suap yang saat itu disodorkan kepada dirinya sebesar Rp 500 juta di tahun 2000-an.

Berita Rekomendasi

Hal ini disampaikan Johanis dalam wawancara bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Rabu (30/11/2022).

"Dulu waktu kayaknya saya pas pernah 500 juta. Tahun 2000an. Kalau saya jadikan mobil kijang, itu bisa dapat 7," kata dia.

Selain itu, sejak menjadi jaksa, Johanis telah menangani sejumlah perkara besar yang melibatkan pejabat tinggi.

Ia pernah mengusut kasus korupsi yang melibatkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) yang juga petinggi Partai Golkar saat itu yakni Akbar Tanjung.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga itu juga pernah terlibat dalam pengusutan kasus korupsi yang melibatkan Presiden kedua RI Soeharto.

Bahkan, Johanis pernah berkisah bagaimana dirinya langsung menangani perkara pengemplangan pajak yang melibatkan perusahaan besar dengan kerugian negara mencapai Rp 3 miliar di tahun awal sebagai jaksa.

Baca juga: Johanis Tanak Siap Hadapi Laporan ICW di Dewas KPK soal Chat Cari Duit

Dilaporkan ke Dewan Pengawas Soal Chat 'Cari Duit'

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas