Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Johanis Tanak? Wakil Ketua KPK yang Minta Maaf ke TNI

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak menjadi sorotan setelah meminta maaf kepada TNI buntut penetapan Kepala Basarnas, Henri Alfiandi menjadi tersangka.

Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Siapa Johanis Tanak? Wakil Ketua KPK yang Minta Maaf ke TNI
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda TNI Agung Handoko (kanan) dan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (kedua dari kiri) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Inilah sosok Johanis Tanak, satu di antara pimpinan KPK yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (28/10/2022). 

Buntut dari pernyataan Johanis yang menyalahkan anak buahnya, membuat Direktur Penyidikan KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu berencana mengajukan surat pengunduran diri.

Termasuk dari para pegawai di Kedeputian Penindakan KPK yang mengajukan protes lewat sebuah surat.

Para pegawai KPK pun menuntut Johanis meralat pernyataannya dimaksud.

Sebut Ada Intimidasi

Setelah polemik itu mencuat, para pegawai di Kedeputian Penindakan KPK sudah melakukan pertemuan dengan para pimpinan.

Berdasarkan sumber internal, pertemuan yang berlangsung pada Senin (31/7/2023) kemarin dimulai pagi dan berakhir pukul 10.30 WIB.

Kata sumber ini, kelima pimpinan KPK semuanya hadir.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan itu, Johanis Tanak disebut meminta maaf atas ucapannya.

Menurut sumber, Johanis bilang tim penindakan khilaf karena mendapatkan intimidasi.

Namun tak dijelaskan dari siapa Johanis mendapat intimidasi.

"Karena suasana pada saat itu, kami merasa terintimidasi, kami memutuskan bahwa perlu meminta maaf. Terus disorakin pegawai," ucap sumber internal mengutip permintaan maaf Johanis Tanak.

Sumber yang berasal dari penegak hukum di komisi antikorupsi ini turut hadir dalam audiensi pimpinan dan pegawai Kedeputian Penindakan.

Menurut sumber, Johanis Tanak tak mempersoalkan disoraki oleh pegawai.

"Silakan pegawai meledek kami, prinsipnya kami memikirkan bagaimana menghadapi intimidasi," ujar sumber kembali meniru pernyataan Johanis Tanak.

Namun, menurut sumber, Johanis Tanak tak menceritakan lebih detail soal intimidasi dimaksud.

"Ada intimidasi yang tidak dapat diceritakan," kata dia.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Ilham Rian Pratama/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Garudea P)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas