10 Fakta Hari Raya Galungan dan Kuningan Umat Hindu di Bali
Umat Hindu menjadikan momentum Hari Raya Galungan sebagai hari kemenangan Dharma melawan Adharma.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
Lawar adalah masakan dari campuran sayuran dan daging ayam, kerbau, babi atau bebek yang di cincang.
Dalam pembuatannya, masyarakat Bali menyebutnya dengan tradisi ngelawar yang diyakini sebagai satu simbol kebersamaan serta gotong royong.
5. Dirayakan secara turun-temurun
Hari Suci Galungan dirayakan umat Hindu secara turun-temurun sejak abad ke-8 Masehi, begitu juga dengan Kuningan.
6. Identik dengan Penjor
Hari Raya Galungan dan Kuningan ditandai dengan penjor yang menjulang tinggi di depan gapura rumah umat Hindu.
Janur kuning ini akan terpasang disepanjang jalan dengan dihiasi oleh daun kelapa, padi, hingga tempat banten atau sesaji.
7. Saat Galungan dan Kuningan, Umat Hindu akan Sembahyang ke Pura
Saat hari raya ini umat Hindu di Bali akan melakukan persembahyangan di pura hingga di sanggah atau merajan masing-masing bersama keluarga dan saudara dengan mengenakan pakaian adat.
8. Nasi Kuning sebagai bentuk persembahan
Saat perayaan Hari Raya Kuningan, umat Hindu akan membuat nasi kuning untuk disajikan dalam persembahan.
Harapannya, nasi kuning ini bisa membawa kemakmuran.
9. Hari Suci ini kecintaannya para wisatawan
Selain sebagai sebuah ritual keagamaan, perayaan hari suci ini ternyata menarik perhatian banyak wisatawan sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.