Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Sempat Beli Kapur Barus untuk Hilangkan Bau Amis Darah
Mahasiswa UI yang membunuh juniornya sempat berupaya menghilangkan jejak pembunuhan dengan membeli kapur barus untuk hilangkan bau amis darah.
Penulis: Rifqah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berinisial AAB (23), sempat berupaya menghilangkan jejak pembunuhan terhadap juniornya MNZ.
Diketahui, pembunuhan yang dilakukan AAB ini terjadi pada Rabu (2/8/2023) sekira pukul 18.30 WIB, di kosan korban yang beralamat di Jalan Palakali, Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Sementara kasus dan jasad korban yang terbungkus plastik hitam dan disimpan di kolong tempat tidur baru terungkap pada Jumat (4/8/2023) kemarin.
Wakasatreskrim Polres Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan, AAB menggunakan kapur barus untuk menutupi bau darah MNZ yang berada di kosan korban.
"Untuk menghilangkan bau, karena namanya darah itu kan amis. Pelaku membeli kapur barus ditebarin di kamar korban," ungkap Nirwan dalam konferensi pers di Mapolresta Depok, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (5/8/2023).
Baca juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Minta Maaf ke Keluarga Korban, Sebut Siap Jalani Hukuman
Sebelumnya, dikatakan Nirwan, AAB membeli plastik hitam dan kapur barus usai menikam korban.
"Pelaku membeli plastik hitam yang biasanya dipakai untuk kantong sampah di sekitar dan kapur barus."
"Lalu, si pelaku (AAB) datang lagi ke kosan, merapikan diikat masukkan ke dalam plastik," ujar Nirwan
Motif Pembunuhan
Motif AAB melakukan pembunuhan tersebut karena memiliki utang hingga jutaan rupiah akibat gagal investasi crypto.
"Utang pelaku ini Rp 80 juta. Pelaku ini main crypto, kemudian kalah dan utang sini utang sana," ujar Nirwan saat memimpin ungkap kasusnya di Polres Metro Depok, Sabtu, dikutip dari TribunJakarta.com.
Selain itu, dikatakan Nirwan, pelaku juga iri dengan korban yang juga bermain crypto dan meraih kesuksesan.
Menyoal utang pitung tersebut juga diakui oleh pelaku.
"Utang saya cuma Rp 15 juta, total kerugian saya 80 juta di aset crypto saya," ungkap AAB.