Pengamat: Umpatan Rocky Gerung untuk Presiden Jokowi Tidak Layak Diucapkan
Ray Rangkuti menilai bahwa kata umpatan yang dikeluarkan Rocky Gerung untuk Presiden Jokowi tidak layak diucapkan.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti menilai bahwa kata umpatan yang dikeluarkan Rocky Gerung untuk Presiden Jokowi tidak layak diucapkan.
"Saya tidak setuju dengan ucapan Rocky Gerung. Dari aspek manapun, kata itu tak layak diucapkan. Banyak hal yang bisa dikritik pada Jokowi. Khususnya, bagaimana ia memperlakukan dan menjaga demokrasi," kata Ray Rangkuti dalam keterangannya dikutip Sabtu (5/9/2023).
Tapi menurutnya, semua kekeliruan atau bahkan kesalahan Jokowi itu tidak boleh jadi dasar bagi keluarnya, dalam tradisi Indonesia, sebagai umpatan yang tidak patut.
"Itu bukan soal Jokowi adalah presiden, tapi soal bagaimana kritik adalah kritik, bukan umpatan ataupun makian. Jelas, dalam hal ini, saya kira Rocky Gerung layak mendapat respon negatif dari masyarakat," tegasnya.
Adapun pada Senin (31/7/2023) media sosial Twitter dihebohkan dengan pernyataan Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi.
Dalam video yang dilihat Tribunnews, Rocky Gerung menyebut Jokowi hanya memikirkan nasibnya sendiri.
"Ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. Dia masih ke China buat nawarin IKN. Dia masih mondar mandir dari satu koalisi satu ke koalisi yang lain untuk mencari kejelasan nasibnya. Dia memikirkan nasiba sendiri Dia nggak mikirin nasib kita. Itu b******* yang t****," kata Rocky Gerung.
Video lengkap pidato Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi itu juga diunggah di channel resmi Rocky Gerung, Rocky Gerung Official.
Rocky Gerung menyampaikan pidato itu dalam sebuah acara organisasi buruh.
Berdasarkan backdrop yang terpasang, acara itu berlangsung pada Sabtu, 29 Juli 2023 di Islamic Center Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sementara itu pada Jumat (5/9/2023) akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung telah menyampaikan klarifikasi atas kritiknya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Permintaan maaf juga telah ia sampaikan karena telah membuat publik jadi gaduh antara pro dan kontra atas pernyataannya.
Oleh karena itu, Rocky menyebut jika setelah penyampaian klarifikasi ini kegaduhan publik masih berlanjut, ia menduga kuat ada pihak yang mensponsorinya.
"Ini klarifikasi sebetulnya dan mungkin ada konferensi pers berikutnya. Kalau ternyata hal huru hara kegaduhan itu berlanjut, kita pastikan ada sponsor di belakangnya, kan itu udah jadi pola," kata Rocky dalam jumpa pers, Jumat (4/8/2023).
Baca juga: Poin-poin Klarifikasi Rocky Gerung, Minta Maaf, tapi Bukan ke Jokowi hingga Singgung Sikap Moeldoko
Rocky pun menegaskan bahwa dirinya pribadi secara sadar berkeinginan kegaduhan publik yang bersumber dari pernyataannya bisa disetop. Ia juga kembali menyampaikan permohonan maaf atas kegelisahan dan polemik yang timbul.
"Tapi saya terangkan dulu bahwa saya ingin hentikan kegaduhan ini, saya minta maaf karena ucapan saya itu menimbulkan kegelisahan, menimbulkan polemik," tuturnya.