Dilanda Panas Ekstrem, Menlu Sebut Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Korsel dalam Kondisi Baik
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa semua kontingen Indonesia pada Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan dalam kondisi baik.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Ia juga membenarkan adanya pemberitaan pada sejumlah media massa yang menyebutkan ada 800 peserta Jambore terpaksa dilarikan ke rumah sakit yang sebagian besar karena kepanasan, serta keluhan sanitasi dan makanan yang kurang baik.
Namun ia memastikan perwakilan pramuka dari Indonesia akan mendapatkan pelayanan dan perhatian penuh selama mengikuti kegiatan di Korsel.
"Kontingen Indonesia yang umumnya terdiri dari peserta didik berusia 14-17 tahun, tetap diperhatikan penuh para Pembina Pendampingnya," tulisnya.
"Memang ada beberapa anak yang juga harus dirawat karena kepanasan dan kaki terluka serta terkilir, tetapi semuanya sudah berhasil dirawat dengan baik dan dinyatakan boleh kembali ke tenda masing-masing," lanjut pernyataan itu.
Pihak Kontingen Indonesia melalui tim dokter dan sekretariat juga memberikan pendampingan penuh, termasuk penyediaan transportasi, pembelian obat, dan penyediaan kursi roda serta tongkat penyangga untuk yang memerlukannya.
Menurut Berthold, pemerintah Korea Selatan telah memberikan perhatian penuh pada masalah-masalah yang terjadi.
Antara lain menerjunkan pasukan tentara Korea untuk membantu mengatasi masalah sanitasi, perbaikan unit yang diperlukan, dan memperbaiki jalan yang masih tergenang air.
"Pihak Kementerian Kesehatan dan Palang Merah Korea Selatan juga telah menambah dokter dan paramedis serta peralatan termasuk sejumlah bus berpendingin udara yang dilengkapi unit perawatan medis," ujarnya.
Waka Kwarnas mengatakan World Organization of the Scout Movement, organisasi gerakan kepramukaan sedunia, juga telah bekerja sama dengan pihak panitia penyelenggara untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Mulai dari masalah sanitasi, kesehatan, makanan, sampai transportasi di dalam bumi perkemahan. Sementara Gubernur Provinsi Jeollabuk, tempat penyelenggaraan acara itu, mendukung penuh Kontingen Indonesia dengan tambahan makanan dan minuman halal.
Berthold Sinaulan mengatakan pihaknya juga mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar RI di Korea Selatan, yang memperhatikan kondisi seluruh anggota kontingen.
"Bahkan pihak Kedubes RI segera menyiapkan kendaraan untuk memudahkan pimpinan kontingen dan tim dokter untuk mengecek kondisi seluruh peserta Indonesia yang tersebar di berbagai tempat dalam area sekitar 8 kilometer persegi ini," ujarnya.
Para Pembina Pendamping juga telah lebih memperketat pengawasan kepada adik-adik peserta dengan antara lain memperhatikan lebih teliti kesehatan tiap anggota, serta membatasi pergerakan dan menentukan apakah akan terus atau berhenti sementara mengikuti kegiatan bila cuaca amat panas.
Pada 4 Agustus 2023 ini, panitia atas anjuran Pemerintah Korea Selatan menghentikan semua kegiatan di luar ruangan, agar peserta dan panitia dapat kesempatan beristirahat.
Baca juga: Akibat Gelombang Panas, Konser K-Pop Super Live 2023 di Jambore Pramuka Dunia Ditunda
"Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga memohon doa restu masyarakat Indonesia agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik, lancar, dan tanpa kendala berarti sampai akhir kegiatan dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.