Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sang Ibu Menyesal Tak Sadar Permintaan Sederhana Zidan Itu Jadi Tanda Pertemuan Terakhir Mereka

Permintaan sederhana Zidan itu menjadi penyesalan bagi sang ibunda karena tak menyadarinya sebagai tanda pertemuan terakhir.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sang Ibu Menyesal Tak Sadar Permintaan Sederhana Zidan Itu Jadi Tanda Pertemuan Terakhir Mereka
(Tangkap layar YouTube Kompas TV // Tangkap layar instagram @@mnzidan)
Kolase Tribunnews: Ibu MNZ, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya syok dan terus menangis saat pemakaman jenazah korban. (Tangkap layar YouTube Kompas TV // Tangkap layar instagram @@mnzidan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum kematiannya, korban pembunuhan sesama mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Muhammad Naufal Zidan ternyata sempat meminta sang ibunda untuk melakukan hal yang tak biasa.

Hal itu dipintanya kepada sang sang ibunda, Elfira Rustina, di bandara sesaat sebelum berpisah untuk kuliah.

Gelagat ini cukup disadari oleh sang ibunda karena menunjukkan sikap yang tak biasa.

Diketahui, kesedihan mendalam dialami keluarga Muhammad Naufal Zidan yang kehilangan putranya karena dibunuh oleh seniornya.

Namun sang ibunda tak menyangka itu adalah firasat terakhir Zidan sebelum dibunuh sebagai tanda perpisahan untuk selamanya.

Ibu Muhammad Naufal Zidan menceritakan pengalaman tersebut yang baru ia sadari sebagai firasat terakhir kepergian anaknya.

Dikatakan Elfira, sang anak meminta untuk foto bareng dengan orangtuanya.

BERITA REKOMENDASI

Padahal selama ini Zidan paling susah difoto.

Permintaan sederhana Zidan itu menjadi penyesalan bagi sang ibunda karena tak menyadarinya sebagai tanda pertemuan terakhir.

"Saya sangat menyesal tidak memahami firasat itu. Ternyata itu saat pertemuan kami untuk yang terakhir,” kata Rustina sambil terus menangis.

Sohibi Arif ayah Zidan mengatakan anaknya tidak bisa dihubungi sejak Rabu (2/8), hari dimana mahasiswa UI tersebut dibunuh.

Padahal biasanya Zidan sering menelepon keluarganya, namun di hari itu ia sama sekali tak bisa dihubungi.


"Biasanya telepon. Tapi Rabu itu enggak bisa dihubungi, saya WA juga tidak respons," ujarnya.

Hal ini membuat Arif tak bisa tidur karena khawatir dengan kondisi Zidan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas