Manfaat Minyak Jagung untuk Kesehatan Tubuh dan Kelemahannya
Minyak jagung merupakan salah satu pilihan minyak goreng dengan kandungan lemak sehat, yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Minyak jagung adalah minyak nabati olahan yang dihasilkan dari ekstraksi biji jagung.
Minyak jagung merupakan salah satu pilihan minyak goreng dengan kandungan lemak sehat, yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Minyak goreng sehat adalah minyak goreng yang mengandung lemak tak jenuh tinggi, seperti minyak jagung, minyak sayur, atau minyak kacang-kacangan.
Lemak tak jenuh ini dapat membantu menurunkan kolesterol dan risiko penyakit jantung.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan dan Mayo Clinic, berikut adalah sejumlah manfaat minyak jagung:
1. Menurunkan kadar kolesterol
Baca juga: Tak Hanya Baik untuk Tubuh, Lactobacillus dan Milk Protein Punya Segudang Manfaat untuk Kulit
Kandungan fitosterol dalam minyak jagung diketahui dapat menurunkan kadar Low-Density Lipoprotein (LDL) atau sering disebut kolesterol jahat, dengan cara membantu tubuh memblokir penyerapan kolesterol di saluran cerna.
Minyak goreng sehat ini juga mengandung asam lemak tak jenuh, baik rantai tunggal maupun ganda, yang juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol jahat.
2. Menjaga kesehatan jantung
Senyawa antioksidan yang terkandung dalam minyak jagung dapat melindungi tubuh dari paparan radikal bebas, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah.
Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa asam linoleat dapat menurunkan risiko serangan jantung dan kematian terkait penyakit jantung.
Kelemahan Minyak Jagung
Meski mempunyai manfaat seperti di atas, minyak jagung juga memiliki kelemahan yang mungkin lebih signifikan dibanding manfaat kesehatannya, yakni:
1. Tinggi Lemak Omega-6
Kandungan ini bisa berbahaya apabila dikonsumsi berlebihan.
Menurut sebagian besar penelitian, tubuh perlu menjaga rasio omega-6 dengan omega-3 sekitar 4:1 untuk kesehatan yang optimal.
Sedangkan minyak jagung, memiliki rasio lemak omega-6 dengan omega-3 46:1.
Jadi, mengonsumsi minyak jagung secara berlebihan berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan antara kedua nutrisi tersebut.
Hal itu bisa menyebabkan berbagai kondisi, seperti obesitas, gangguan fungsi otak, depresi, dan penyakit jantung.
2. Proses yang Panjang
Minyak jagung melalui proses pengolahan yang sangat panjang dari diekstraksi dari jagung sampai menjadi minyak yang bisa digunakan.
Proses ini menyebabkan minyak jagung lebih cenderung teroksidasi.
Senyawa oksidasi yang tinggi dalam tubuh malah bisa meningkatkan risiko kamu terhadap penyakit tertentu.
(Tribunnews.com, Widya)