PDIP Dorong Food Estate Dievaluasi Usai Dianggap Kejahatan Lingkungan
Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira mendorong agar program food estate atau lumbung pangan yang digarap pemerintah dievaluasi.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira mendorong agar program food estate atau lumbung pangan yang digarap pemerintah dievaluasi.
Hal itu menyusul pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto yang menyebut proyek food estate adalah bagian dari kejahatan lingkungan.
"Saya kira perlu kita melakukan evaluasi terhadap itu (proyek food estate)," kata Andreas pada sela-sela sidang Tahunan MPR RI 2023 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Andreas meminta agar program food estate yang turut digarap Kementerian Pertahanan (Kemenhan) itu dilakukan audit lingkungan.
"Apa yang sudah dilakukan dan audit lingkungan, saya kira teman-teman di Komisi IV lah yang lebih paham soal itu," ujarnya.
Terlebih, dia menegaskan bahwa hasil proyek food estate tak seperti yang direncanakan.
"Ya kita semua kan tahu. Saya tadi malam juga lihat di Kompas tentang kebijakan food estate yang tidak sampai pada hasil seperti yang direncanakan," ungkap Andreas.
Baca juga: Food Estate Dikritik, Sekjen Gerindra: Pak Prabowo Jalankan Program Pemerintah Jokowi-Maruf Amin
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan mengatakan proyek food estate atau lumbung pangan merupakan bagian dari kejahatan lingkungan hidup.
Hal itu terkait temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang adanya dugaan uang hasil kejahatan lingkungan sebesar Rp 1 triliun mengalir ke partai politik (parpol).
"Kami mengapa memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate," kata Hasto seusai menghadiri acara pemberian rekor MURI kepada PDIP terkait pengobatan gratis di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Muzani Jawab Kritikan Sekjen PDIP Soal Program Food Estate
Hasto menuturkan dalam praktiknya disalahgunakan lantaran banyak hutan-hutan ditebang habis.
"Tetapi dalam praktik pada kebijakan itu (food estate) ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estatenya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," ujarnya.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini mengajak semua pihak pentingnya merawat bumi Pertiwi Indonesia.
Karenanya, Hasto mengingatkan masyarakat untuk mencari calon pemimpin yang memiliki rekam jejak merawat bumi Pertiwi Indonesia.
"Mari kita cari pemimpin yang betul-betul punya track record dalam merawat Pertiwi, merawat kehidupan dalam merawat kehidupan, di dalam membangun masa depan yang berkemajuan bagi seluruh komponen bangsa," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia meminta PPATK agar mengungkapkan temuan tersebut. Terlebih, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memilki perhatian terhadap lingkungan.
"Jadi kami dorong PPATK untuk sampaikan, apalagi ini terkait dengan lingkungan. Bu Mega sangat menaruh perhatian," tutur Hasto.